Kasmudjo Akui Bukan Pembimbing Skripsi Jokowi, Politikus PDIP: Terima Kasih kalau Jujur
Mantan Dosen Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) Kasmudjo menegaskan bahwa dirinya bukan dosen pembimbing skripsi Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi).
"Bukan sama sekali," katanya ditemui di kediamannya di Pogung, Mlati, Sleman Rabu (14/5/2025).
Kasmudjo menyebut, dosen pembimbing skripsi Jokowi saat masih berstatus mahasiswa adalah Prof Sumitro.
Dia mengatakan, saat Jokowi berkuliah di Fakultas Kehutanan UGM pada 1980-1985, dia masih menjadi dosen golongan IIIb atau asisten dosen, sehingga belum boleh mengajar secara langsung, apalagi menjadi pembimbing skripsi.
Kala itu, interaksi antara mahasiswa dan dirinya hanya sebatas membantu mahasiswa memahami teori-teori pada buku. Barulah, di 1986 dia naik golongan menjadi IIIc.
"Kalau selama Pak Jokowi kuliah saya hanya mendampingi, saya mengikuti yang saya dampingi. Saya tidak boleh membuat atau melakukan pelajaran-pelajaran sendiri," terangnya.
Kasmudjo telah pensiun dari UGM pada 2014. Total, ia telah melakukan pengabdian selama 38 tahun. Namun, saat ini namanya kembali disorot di tengah polemik tuduhan ijazah palsu Jokowi.
Jokowi sempat berkunjung ke kediamannya pada Senin (12/5/2025). Momen pertemuan keduanya itu lalu diabadikan di akun Instagram pribadi Jokowi.
Kasmudjo mengatakan bahwa ini merupakan pertemuan pertama kali mereka. Keduanya sempat berbincang sekitar 45 menit.
Menurutnya, dalam perbincangan tersebut, tidak ada pembahasan terkait polemik ijazah palsu milik Jokowi. "Enggak, enggak sama sekali," katanya.
Jokowi juga tak menyinggung soal gugatan yang dilayangkan melalui Pengadilan Negeri Sleman. Kasmudjo menjadi salah satu pihak yang dilaporkan.
Mengenai ijazah, Kasmudjo juga tidak bisa berbicara banyak, lantaran sama sekali belum pernah melihat ijazah asli milik Jokowi. Demikian pula terkait proses kelulusan Jokowi.
Kasmudjo mengklaim tidak terlibat secara langsung dalam pendampingan penyusunan skripsi Jokowi.
"Mengenai ijazah, saya paling tidak bisa cerita karena saya tidak membimbing (skripsi), tidak mengetahui, tidak ada prosesnya, karena pembimbingnya itu Prof Sumitro. Pembantunya dan yang menguji ada sendiri, jadi kalau mengenai ijazah palsu itu saya tidak bisa sama sekali cerita," pungkasnya.
Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Mohamad Guntur Romli merespons pernyataan Kasmudjo tersebut. Menurut dia, pengakuan Kasmudjo membuat publik bingung.
Sebab, kata dia, Jokowi sempat mengklaim bahwa Kasmudjo merupakan dosen pembimbing saat berkuliah di UGM. Namun, klaim itu dibantah oleh Kasmudjo.
"Sebenarnya publik juga bingung karena tahun 2017 ada berita beliau itu pembimbing skripsi yang sumber beritanya dari Pak Jokowi sendiri dan beliau, tapi di tahun 2025 kok beliau (Kasmudjo) membantah sebagai pembimbing skripsi Jokowi," tutur Guntur saat dihubungi, Kamis (15/5/2025).
Terlepas dari itu, Guntur mengucapkan terima kasih pada Kasmudjo telah jujur ke publik. "Tapi publik juga berterima kasih kalau Pak Kasmudjo jujur," ungkapnya.
Guntur pun menilai, polemik ijazah Jokowi bisa selesai dengan mudah dan tak perlu banyak membuang energi serta gaduh. Salah satu caranya, kata dia, dengan menunjukkan saja ijazah asli ke publik.
"Saya kira soal isu ini bisa diselesaikan dengan silaturahmi tidak perlu membuang energi dan bikin ribet, repot, dan ribut, tinggal tunjukkan ijazah aslinya saja, bikin repot banyak lembaga," tutur Guntur.
"Apalagi Pak Kasmudjo sudah sepuh. Dengan didatangi Jokowi, Pak Kasmudjo malah repot dan ribet," pungkasnya.
Sementara itu, Jokowi sempat mengklaim bahwa Kasmudjo merupakan dospem skripsinya. Hal itu diungkapkan Jokowi mengisi kuliah umum dalam perayaan Dies Natalis UGM ke-68 di Grha Sabha Pramana pada Desember 2017.
Pada awal sambutannya di hadapan para alumni, dekanat, dan mahasiswa, Presiden Jokowi mengundang Ir. Kasmudjo, MS. untuk naik ke panggung bersamanya.
“Beliau (Kasmudjo) waktu dulu membimbing saya, seingat saya galak sekali. Tapi sekarang saya melihat beliau sangat bijaksana sekali,” kata Jokowi disusul tawa para hadirin, Selasa 19 Desember 2017 lalu.
Jokowi juga menceritakan bagaimana perjuangannya saat menyelesaikan skripsi. Ia juga turut menyampaikan terima kasih kepada Kasmudjo, karena berkat bimbingannya, dirinya dapat menyelesaikan skripsi di Jurusan Teknologi Kayu Fakultas Kehutanan.
“Meskipun saya lupa juga bolak-baliknya berapa kali. Karena begitu maju, dibentak, balik, begitu maju, dibentak, kok galak sekali. Tapi sekarang alhamdulillah, ini semua atas bimbingan Pak Kasmudjo,” kata Jokowi.