Kementan Dorong Penyuluh Pertanian Optimalkan Pelaporan Luas Tambah Tanam melalui E-Pusluh
Kementerian Pertanian (Kementan) terus memperkuat langkah-langkah strategis dalam mencapai swasembada pangan dan lumbung pangan dunia. Di antaranya melalui penguatan peran penyuluh pertanian dalam mendorong Luas Tambah Tanam (LTT).
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman menargetkan penambahan luas tanam padi sebesar 2 juta hektar pada periode Februari hingga April 2025 sebagai bagian dari upaya nyata mengantisipasi impor beras dan mencapai kemandirian pangan nasional.
Mentan Amran menegaskan pentingnya percepatan LTT dan pelaporannya secara harian.
"Pemantauan yang cepat dan akurat sangat penting agar setiap langkah yang kita ambil berdampak langsung pada ketersediaan pangan," ucapnya dikutip, Selasa (22/4/2025).
Terpisah, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (PPSDMP), Idha Widi Arsanti mangatakan bahwa pelaporan harian LTT merupakan bagian dari sistem monitoring berbasis data real-time yang sangat krusial.
"Kami berharap para penyuluh pertanian dapat terus mendampingi petani dan melakukan pencatatan serta pelaporan secara tepat waktu dan akurat melalui aplikasi e-Pusluh," ujarnya.
Sementara, pada acara Ngobrol Asyik (Ngobras) bersama Penyuluh dan Petani, Volume 13, Selasa (22/4/2025), bertemakan Mendorong Pelaporan LTT melalui e-Pusluh, menghadirkan narasumber Ketua Kelompok Substansi Penyelenggaraan dan Kerjasama Pusat Penyuluhan Pertanian, Rina Yulianti.
Dalam kesempatan tersebut, Rina menyatakan jika saat ini Kementan tengah menyoroti program “Galuh LTT” sebagai program prioritas utama. Dimana para penyuluh diharapkan lebih aktif dalam mengawal dan mendampingi pelaksanaan LTT. Pengawasan ini mencakup identifikasi persoalan di lapangan seperti ketersediaan sarana produksi, pupuk, benih, sarpras pertanian, serta akses permodalan.
"Peran penyuluh sebagai fasilitator, dinamisator, dan motivator menjadi ujung tombak keberhasilan program ini," ucapnya.
Rina menambahkan, jika saat ini para penyuluh pertanian dalam melaporkan LTT diberikan kelonggaran waktu hingga pukul 19.30 WIB. Sehingga dengan tenggang waktu yang luas ini diharapkan para penyuluh pertanian segera melaporkan LTT setiap harinya.
"Dengan demikian pelaporan LTT bagian dari kinerja laporan harian Penyuluh Pertanian yang akan diberikan penilaian oleh Bapak Menteri Pertanian dan akan diberikan penghargaan berupa sepeda motor," ungkap Rina.
Selain itu, Kementan telah menyediakan layanan hotline e-Pusluh untuk membantu penyuluh dalam pelaporan apabila terjadi kendala teknis di lapangan. Sehingga, masukan-masukan dari para penyuluh di berbagai daerah dapat diakomodasi dengan baik, seperti disampaikan oleh Yessi salah satu penyuluh dari Kabupaten Kuantan Senggigi, Provinsi Riau.
Yessi mengusulkan untuk dilakukan peninjauan ulang batas waktu verifikasi, agar lebih fleksibel dalam proses pelaporan di lapangan.
Dengan sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan petani, Kementan optimis target LTT nasional dapat tercapai dan menjadi pijakan kuat menuju kemandirian pangan Indonesia.