Bahrain Minta Dukungan Rusia untuk Konferensi Perdamaian Timur Tengah

Bahrain Minta Dukungan Rusia untuk Konferensi Perdamaian Timur Tengah

Global | sindonews | Kamis, 23 Mei 2024 - 19:47
share

Untuk pertama kalinya, dunia Arab menunjukkan kebulatan suara dalam menyerukan diakhirinya perang di Jalur Gaza pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Liga Arab.

Pernyataan itu diungkap Raja Bahrain Hamad bin Isa Al Khalifa pada Kamis di awal pembicaraan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow.

Pada pertemuan puncak Arab di Bahrain, situasi di Jalur Gaza dibahas, dan kami ingin perang dihentikan, tegas Raja Hamad.

Dia menegaskan, Untuk pertama kalinya, posisi negara-negara Arab ditandai dengan kebulatan suara mengenai masalah ini, karena ini adalah tanggung jawab seluruh dunia Arab.

Raja Bahrain mencatat Rusia adalah negara pertama yang dimintai dukungan Bahrain dalam mengadakan konferensi perdamaian mengenai konflik tersebut.

Ada kesepakatan penuh di antara negara-negara Arab mengenai perlunya mengadakan konferensi perdamaian untuk menyelesaikan masalah Timur Tengah, ujar Raja Hamad.

Dia menjelaskan, Rusia adalah negara pertama yang kami tuju dengan seruan untuk mendukung pendiriannya, karena Rusia adalah negara paling berpengaruh di panggung internasional.

Pada pertemuan puncak negara-negara Liga Arab ke-33 yang dipimpin Bahrain, para pemimpin Arab mendukung usulan konferensi Timur Tengah yang membahas masalah pembentukan negara Palestina guna mengakhiri konflik.

Selama pembicaraannya dengan Putin, Raja Hamad juga menyatakan dukungannya untuk menormalisasi hubungan dengan Iran yang hingga saat ini dipandang sebagai musuh oleh lima anggota Dewan Kerja Sama Teluk.

Dulu kita punya masalah dengan Iran, tapi sekarang praktis tidak ada masalah. Tidak ada alasan untuk menunda normalisasi hubungan dengan Iran, papar Raja Bahrain.

Tren Baik dalam Hubungan Blateral

Presiden Rusia Vladimir Putin sebaliknya mengatakan ada tren baik dalam perkembangan kerja sama perdagangan antara Rusia dan Bahrain.

Mengenai tingkat hubungan dagang, sayangnya saat ini masih bersifat simbolis, namun trennya bagus, ungkap Putin.

Banyak yang telah dilakukan dalam membangun hubungan antara Rusia dan Bahrain, kontak baik telah terjalin melalui kementerian luar negeri kedua negara, menurut Putin.

Tahun depan kita merayakan 35 tahun terjalinnya hubungan diplomatik antar negara kita. Selama tahun-tahun ini, banyak yang telah dilakukan dalam membangun hubungan antar negara kita. Kita memiliki kontak yang baik antara kementerian luar negeri kita, dan posisi kita dekat dalam banyak isu internasional," pungkas Putin.

Topik Menarik