Cegah Dehidrasi dan Heat Stroke, Jemaah Haji Indonesia Harus Banyak Minum di Arab Saudi

Cegah Dehidrasi dan Heat Stroke, Jemaah Haji Indonesia Harus Banyak Minum di Arab Saudi

Gaya Hidup | sindonews | Rabu, 8 Mei 2024 - 10:40
share

Mencegah dehidrasi dan heat stroke, jemaah haji Indonesia harus banyak minum selama di Arab Saudi. Imbauan ini disampaikan kepada jemaah haji Indonesia mengingat suhu di Arab Saudi diperkirakan mencapai 40 hingga 50 derajat celcius selama musim Haji 2024.

"Suhu di Arab Saudi panas. Karena di musim haji 2024 ini masuk musim panas. Suhu udara di sana panas sehingga memerlukan fisik yang kuat. Fisik petugas dan fisik jemaah haji," kata Direktur Bina Haji Direktorat Jenderal Penyelenggara Haji dan Umrah Kementerian Agama Arsad Hidayat seusai memberikan pembekalan dan Pemantapan PPIH Arab Saudi 2024 di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur pada Selasa, 7 Mei 2024.

Arsad mengingatkan jika memasuki musim Haji 2024, suhu udara di Arab Saudi bisa mencapai 50 derajat celcius. "Suhu di sana kisaran 40 naik lagi 45. Bahkan di saat tertentu bisa mencapai angka 50 derajat. Jadi ini memerlukan fisik yang kuat. Yang perlu diperhatikan kebiasaan jemaah haji kita itu minim mengonsumsi air," jelas Arsad.

"Di sana panasnya tidak seperti di kita. Kalau di sana orang kepanasan bisa saja pingsan karena dehidrasi kemudian dibawa ke rumah sakit. Ini perlu menjadi perhatian. Memperbanyak konsumsi air di sana," lanjutnya.

Baca Juga: Gejala Stroke pada Mata yang Tak Disadari Seperti Diidap Betharia Sonata

Imbauan yang sama juga disampaikan Kasi Lansia, Disabilitas dan PKP3JH Daker Madinah dr Leksmana. Menurutnya, jemaah haji Indonesia harus banyak minum air putih.

"Minum air putih yang banyak, hindari meminum air kopi atau teh. Apalagi yang mengandung gula," ujar dr.Leksmana.

Suhu di Tanah Suci pada musim haji diperkirakan mencapai 40 derajat Celsius. Jamaah diimbau untuk dapat beradaptasi agar bisa terhindar dariheat stroke.

Heat strokeatau serangan panas adalah bentuk hyperthermia atau penyakit yang berhubungan dengan panas.Heat strokeditandai dengan peningkatan suhu tubuh yang tidak normal serta gejala fisik yang menyertainya, termasuk perubahan fungsi sistem saraf.

Baca Juga: Tak Cuma Bikin Rileks, Prenatal Yoga Juga Bantu Persiapkan Kelancaran ASI

"Jamaah calon haji, khususnya lansia, sebaiknya sudah mempersiapkan kondisi dan menjaga serta meningkatkan kesehatan dirinya. Terlebih sebelum melaksanakan rangkaian ibadah haji di Tanah Suci, termasuk harus mengenali kondisi gejalaheat stroke," ungkapnya.

"Sebab, gejalaheat strokejika tidak segera ditindaklanjuti dapat berdampak buruk pada kesehatan jamaah," tambahnya.

Menurut dia, cuaca panas dapat mengganggu kesehatan jamaah. Gejalanya adalah mengalami dehidrasi, serangan panas, lemas, hilang fokus, dan rusaknya permukaan kulit.

Selain banyak minum air, jamaah juga disarankan untuk membawa penyemprot wajah dan mengisinya dengan air bersih untuk mengurangi panas di kulit.

Baca Juga: Apakah Bayi yang Dilahirkan dari Ibu Penderita Lupus Bisa Terkena Penyakit Serupa?

Kemudian, menggunakan alat pelindung diri apabila melakukan aktivitas di luar hotel atau penginapan. Misalnya payung, topi berdaun lebar, kacamata hitam, pelembap kulit, sunscreen, dan masker medis untuk menjaga kelembapan aliran napas.

"Jangan lupa pakai baju longgar dan nyaman untuk dapat mencegah naiknya suhu tubuh, berlindung dari sengatan matahari langsung, dan istirahat yang cukup," sarannya.

Kepada jamaah lansia, dr.Leksmana berpesan untuk mengonsultasikan kondisi kesehatannya kepada dokter yang biasa menanganinya. Sehingga dapat diketahui tindakan seperti apa yang dapat dilakukan.

Jamaah juga harus membawa obat-obatan pribadi yang dibutuhkan. Inikarena dikhawatirkan obat-obatannya yang dibutuhkan tidak termasuk dalam daftar obat yang disiapkan tim kesehatan.

"Mintakan saran dokter terkait kondisi kesehatan. Termasuk juga olahraga ataupun aktivitas fisik yang dianjurkan untuk menjaga kesehatan," tandasnya.

Topik Menarik