AstraZeneca Akhirnya Akui Vaksin Covid-19 Produksinya Punya Efek Samping, Bisa Sebabkan Kematian

AstraZeneca Akhirnya Akui Vaksin Covid-19 Produksinya Punya Efek Samping, Bisa Sebabkan Kematian

Gaya Hidup | sindonews | Kamis, 2 Mei 2024 - 08:33
share

JAKARTA - Perusahaan biofarmasi global yang memproduksi vaksin Covid-19, AstraZeneca akhirnya mengakui dalam dokumen pengadilan terkait efek samping yang jarang terjadi dari vaksin AstraZeneca produksinya.

Vaksin yang dikembangkan AstraZeneca bersama dengan Universitas Oxford ini dikabarkan bisa menyebabkan cedera serius dalam puluhan kasus hingga kematian.

Baca Juga: 7 Cara Efektif Menurunkan Berat Badan Tanpa ke Gym

Atas laporan pengadilan tersebut, pihak terkait bisa dikenakan denda hukum senilai jutaan Poundsterling.

Melansir Telegraph, Kamis (2/5/2024), para pengacara berpendapat bahwa vaksin tersebut menimbulkan efek samping yang berdampak buruk pada sejumlah kecil keluarga.

Kasus pertama diajukan tahun lalu oleh Jamie Scott, seorang ayah dua anak, yang mengalami cedera otak permanen setelah mengalami pembekuan darah dan pendarahan di otak.

Kondisi tersebut membuatnya tidak bisa bekerja kembali setelah menerima vaksin pada April 2021. Bahkan pihak rumah sakit menelpon istrinya tiga kali untuk memberi tahu bahwa suaminya akan meninggal.

Pihak AstraZeneca sempat menentang klaim tersebut, namun kini mereka telah mengakuinya melalui dokumen hukum yang diserahkan ke Pengadilan Tinggi pada bulan Februari lalu.

Dalam dokumen tersebut tertulis bahwa vaksin Covid-nya benar dapat menyebabkan Thrombosis with Thrombocytopenia Syndrome (TTS) dalam kasus yang sangat jarang.

“Diakui bahwa vaksin AZ, dalam kasus yang sangat jarang, dapat menyebabkan TTS. Mekanisme penyebabnya tidak diketahui,” tulis laporan tersebut.

TTS bisa menyebabkan orang mengalami pembekuan darah dan jumlah trombosit darah yang rendah. Tercatat ada lima puluh satu kasus telah diajukan ke Pengadilan Tinggi.

“Lebih jauh lagi, TTS juga bisa terjadi tanpa adanya vaksin AZ (atau vaksin apapun). Penyebab dalam setiap kasus individu akan bergantung pada bukti ahli,” sambungnya lagi.

Baca Juga: Hati-Hati! Cabut Bulu Ketiak Bisa Picu Munculnya Bisul

Atas laporan tersebut pihak korban dan keluarga yang berduka meminta ganti rugi yang diperkirakan bernilai hingga £100 juta. Pihak AstraZeneca sempat membuat pembelaan hukum atas laporan dari Jamie Scott.

Akhirnya setelah terjadi perselisihan dari kedua belah pihak yang cukup sengit dan intens, pihaknya pun mengakui hal tersebut. Selain itu, pemerintah setempat juga telah berjanji untuk menanggung tagihan hukum AstraZeneca.

Topik Menarik