Mencekam, Hujan Batu dari Letusan Gunung Ruang Terjang Permukiman

Mencekam, Hujan Batu dari Letusan Gunung Ruang Terjang Permukiman

Infografis | sindonews | Selasa, 30 April 2024 - 11:37
share

Hujan batu dari Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara yang meletus pada Selasa (30/4/2024) pukul 02.35 Wita menerjang permukiman penduduk.

Hujan batu menerjang disertai petir yang melanda sekitar kawasan lereng Gunung Ruang.

Baca juga: Kembali Meletus, Ini Catatan Sejarah Panjang Erupsi Gunung RuangSituasi beberapa saat setelah letusan sangat mencekam. Masyarakat berlarian menyelamatkan diri di tengah listrik padam.

"Seumur hidup baru kali ini mengalami hujan batu, pasir dan air diikuti gemuruh suara letusan Gunung Ruang dan sambaran kilat yang sangat dahsyat," ujar Engky Tumuahi, salah seorang warga Haasi, Sitaro, Selasa (30/4/2024).

Akibat dampak erupsi terasa hingga Manado, Sulawesi Utara yang membuat langit gelap gulita. Bahkan operasional Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado ditutup sementara.

Baca juga: Breaking News! Penampakan Letusan Gunung Ruang Setinggi 5.000 Meter Pagi Ini

"Mendasari hasil pengamatan aktivitas abu vulkanik gunung ruang dan Notam : A1144/24 NOTAMN, demi menjaga aspek keselamatan dan keamanan penerbangan, operasional bandara Internasional Sam Ratulangi Manado ditutup sementara sampai dengan Selasa 30 April 2024 pukul 12.00 Wita," kata Humas Bandara Sam Ratulangi Manado, Yanti Pramono, Selasa (30/4/2024).

Diketahui, Gunung Ruang pertama kali erupsi pada Selasa (16/4/2024) malam. Sekira seminggu terhenti, Gunung Api stratovolcano Tipe-A dengan ketinggian 725 meter di atas pemukaan laut ini kembali erupsi pada Selasa (30/4/2024).

Saat ini, Gunung Ruang berada pada Status Level IV (Awas), masyarakat di sekitar Gunung Ruang dan pengunjung atau wisatawan agar tetap waspada dan tidak memasuki wilayah radius 6 km dari pusat kawah aktif Gunung Ruang.

Masyarakat yang bermukim pada wilayah Pulau Tagulandang yang masuk dalam radius 6 km agar segera dievakuasi ke tempat aman di luar radius 6 km.

Masyarakat di Pulau Tagulandang, khususnya yang bermukim di dekat pantai, agar mewaspadai potensi lontaran batuan pijar, luruhan awan panas (surge), dan dan tsunami akibat material erupsi yang masuk ke laut atau runtuhnya tubuh gunung api ke dalam laut.

Topik Menarik