AS Borong 81 Jet Tempur Tua Soviet dari Kazakhstan, Untuk Apa?

AS Borong 81 Jet Tempur Tua Soviet dari Kazakhstan, Untuk Apa?

Global | sindonews | Senin, 29 April 2024 - 10:00
share

Pemerintah Amerika Serikat (AS) dilaporkan telah memborong sebagian besar jet tempur tua buatan Uni Soviet dari Kazakhstan dalam sebuah lelang.

Media Kyiv menduga pesawat-pesawat uzur itu akan digunakan oleh pasukan Kyiv dalam peran Rusia-Ukraina.

Washington adalah pemenang tender untuk 81 dari 117 pesawat tua tersebut, membelinya melalui "entitas luar negeri” dengan harga gabungan USD1,5 juta. Demikian laporan Kyiv Post pada hari Minggu.

Laporan tersebut tidak memberikan rincian berapa banyak pesawat dari masing-masing jenis yang dibeli, namun disebutkan bahwa pembelian tersebut mencakup jet tempur MiG-29, pengebom tempur MiG-27, dan pengebom Su-24.

Baca Juga: Macron Ingin Senjata Nuklir Prancis Jadi Tameng Uni Eropa Melawan Ancaman Rusia

Kazakhstan juga menawarkan jet pencegat MiG-31 dalam lelang tersebut.

Menurut laporan Kyiv Post, semua pesawat terdaftar dalam “kondisi tidak dapat digunakan", dan biaya modernisasi dianggap tidak praktis secara ekonomi.

Pesawat-pesawat tempur tersebut, yang dibangun pada tahun 1970-an dan 1980-an, dipensiunkan di bawah program modernisasi militer Kazakhstan.

Biaya unit rata-rata yang dibayarkan oleh AS kurang dari USD19.000. Faktanya, seluruh armada yang terdiri dari 81 jet tempur itu hanya berharga sepuluh rudal AGM-114 Hellfire, salah satu amunisi udara-ke-permukaan yang biasa digunakan oleh drone dan pesawat tempur AS.

Para pejabat AS belum mengumumkan bagaimana pesawat pensiunan Kazakhstan akan digunakan, menurut laporan Kyiv Post.

“Spekulasi telah berkembang bahwa—karena semua jenis pesawat tersebut digunakan oleh Ukraina—kemungkinan besar pesawat-pesawat tersebut pada akhirnya akan dipindahkan ke Kyiv," tulis media Ukraina tersebut, yang dikutip Russia Today, Senin (29/4/2024).

Jika hal itu terjadi, surat kabar itu menambahkan, pasukan Ukraina kemungkinan akan membongkar pesawat untuk diambil suku cadangnya atau menggunakannya sebagai umpan di lapangan terbang.

Kazakhstan, yang secara historis merupakan sekutu Rusia, semakin terlibat dengan negara-negara Barat sejak krisis Ukraina dimulai pada Februari 2022.

Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev menjadi tuan rumah bagi kunjungan Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron ke Astana awal bulan ini.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken melakukan perjalanan ke Astana tahun lalu untuk melakukan pembicaraan dengan para pemimpin Asia Tengah.

Topik Menarik