Gunung Semeru Erupsi 4 Kali, Keluarkan Abu Vulkanik Tertinggi 900 Meter

Gunung Semeru Erupsi 4 Kali, Keluarkan Abu Vulkanik Tertinggi 900 Meter

Berita Utama | sindonews | Kamis, 25 April 2024 - 09:21
share

Gunung Semeru masih menunjukkan aktivitas vulkaniknya sepanjang Rabu tengah malam hingga Kamis pagi. Total ada empat kali erupsi letusan yang terpantau oleh posko pengamatan gunung api (PGA) Semeru.

Dari informasi yang dihimpun, pada Rabu malam (24/4/2024) pukul 23.05 WIB, Gunung Semeru dilaporkan mengeluarkan abu vulkanik dari letusan di kawahnya. Abu itu terpantau di atas puncak kawah hingga ketinggian kurang lebih 500 meter, dan abu teramati bergerak ke arah utara.

Erupsi kedua terjadi pada Kamis dini hari (25/4/2024) pukul 00.15 WIB, dengan ketinggian kolom abu mencapai sekitar 800 meter. Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah tenggara dan selatan. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 108 detik.

Gunung Semeru juga kembali mengeluarkan abu vulkanik pada pukul 02.34 WIB, dengan ketinggian kolom abu teramati hingga 800 meter di atas kawah. Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu, dengan intensitas tebal ke arah tenggara dan selatan.

Baca Juga: Gunung Semeru Terus Erupsi, Tercatat 179 Kali Sejak Awal Tahun 2024

"Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 108 detik," kata Ghufron Alwi, petugas Pos PGA Semeru, pada Kamis pagi (25/4/2024).

Ghufron menambahkan, gunung tertinggi di Pulau Jawa ini juga terpantau erupsi pada pukul 06.35 WIB. Dimana tinggi kolom abu letusan teramati sekitar 900 meter di puncak kawah.

"Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah barat daya. Saat laporan ini dibuat, erupsi masih berlangsung," tuturnya.

Sepanjang pengamatan pos PGA sejak Kamis dini hari pukul 00.00 hingga 06.00 WIB, terjadi setidaknya empat kali gempa letusan atau erupsi dengan amplitudo 20-22 mm, dan lama gempa 92-128 detik. Kemudian tiga kali gempa hembusan, dengan amplitudo 3-6 mm, dan lama gempa 50-56 detik.

"Empat kali gempa tektonik jauh, dengan amplitudo 5-26 mm, S-P 12.6-52 detik dan lama gempa 43-106 detik. Kesimpulannya tingkat aktivitas Gunung Semeru level III atau siaga," ujarnya.

Pihaknya mengimbau masyarakat tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 kilometer dari puncak (pusat erupsi). Di luar jarak tersebut, ia meminta masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai atau sempadan sungai di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terdampak perluasan awan panas, dan aliran lahar hingga jarak 17 kilometer dari puncak.

"Masyarakat diminta tidak beraktivitas dalam radius lima kilometer dari kawah atau puncak Gunung Api Semeru, karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar," jelasnya.

Pihaknya juga meminta mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru.

"Terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan," pungkasnya.

Sebagai informasi, Gunung Semeru merupakan gunung yang memiliki ketinggian 3.676 Mdpl. Lokasinya berada di antara Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang, yang menjadi satu lokasi kawasan dari Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).

Gunung Semeru sendiri sempat diguyur hujan deras selama lebih dari satu jam hingga berdampak banjir bandang lahar dingin, pada Kamis malam (18/4/2024). Akibatnya dua warga yang merupakan pasangan suami istri (Pasutri) ditemukan tewas terbawa arus sungai di Desa Kloposawit, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang.

Topik Menarik