Kisah Umar bin Khattab Minta Dikuburkan di Samping Makam Rasulullah dan Abu Bakar
Saat Khalifah Umar bin Khattab mengimami salat subuh , Abu Lu'lu'ah Fairuz, budak al-Mugirah menikamnya. Tikaman itu mengenai bawah pusarnya memutuskan lapisan kulit bagian dalam dan usus lambung. Peristiwa itu terjadi pada hari Rabu tanggal 4 Zulhijah tahun ke-23 Hijri.
Pada saat menjelang ajal , Umar mengarahkan pikirannya pada yang menjadi harapannya sesudah mati. "Keinginannya yang besar sekali agar ia dimakamkan di samping kedua sahabatnya, Rasulullah dan Abu Bakar , di rumah Aisyah ," tulis Muhammad Husain Haekal dalam bukunya berjudul " Al-Faruq Umar " yang diterjemahkan Ali Audah menjadi " Umar bin Khattab, Sebuah teladan mendalam tentang pertumbuhan Islam dan Kedaulatannya masa itu " (Pustaka Litera AntarNusa, 1987)..
Sebelum itu ia memang sudah meminta izin dari Aisyah dan sudah diizinkan. Menjelang kematiannya itu ia berkata: "Kalau saya mati, mintakanlah izin kepadanya, kalau tidak diizinkan biarlah, sebab saya khawatir dia mengizinkan hanya karena kedudukan saya."
Evaluasi Mauro Zijlstra Usai Timnas Indonesia U-22 Tumbang dari Mali: Harus Lebih Disiplin!
Sebuah sumber menyebutkan, bahwa setelah ditikam itu Umar berpesan kepada anaknya: "Abdullah, pergilah kepada Aisyah Ummulmukminin dan katakan kepadanya: Umar berkirim salam, dan janganlah katakan Amirulmukminin; sekarang saya sudah bukan lagi amir atas mereka."
Ia (Abdullah) bertanya: "Dapat Ummulmukminin mengizinkan ia dimakamkan di samping kedua sahabatnya itu?"
Abdullah bin Umar datang mengunjunginya dan dilihatnya ia sedang duduk menangis. Abdullah memberi salam dan berkata: "Umar bin Khattab meminta izin untuk dikuburkan di samping kedua sahabatnya itu."
Aisyah menjawab: "Sebenarnya saya menginginkannya untuk saya sendiri. Tetapi hari ini saya lebih mengutamakannya daripada saya sendiri!"
Setelah Abdullah kembali dan menyampaikan kepada Umar bahwa Aisyah mengizinkan ia berkata: "Tak ada yang lebih penting bagiku selain dari tempat berbaring itu. Abdullah bin Umar, perhatikanlah, kalau saya mati bawalah saya ke tempat tidurku, dan berdirilah di pintu, katakanlah: Umar bin Khattab meminta izin, jika diizinkan, masukkanlah aku, kalau tidak diizinkan kuburkanlah aku di pekuburan Muslimin."










