KawanNetra dan Griya Zakat Gelar Pelatihan Digital untuk Penyandang Disabilitas Tunanetra di Surabay

KawanNetra dan Griya Zakat Gelar Pelatihan Digital untuk Penyandang Disabilitas Tunanetra di Surabay

Terkini | sidoarjo.inews.id | Minggu, 5 Mei 2024 - 00:40
share

SURABAYA, iNews.id - Sebanyak sebelas anak penyandang disabilitas mengikuti program Pelatihan Digital Penyandang Tunanetra yang digelar di kantor Mandiri Entrepreneur Center, Jalan Jambangan, Surabaya, Sabtu (4/5/2024).

Program ini digagas oleh Griya Zakat bersama KawanNetra dan akan berlangsung selama satu tahun ke depan.

Pada program perdana ini, hanya diikuti para penyandang disabilitas dari KawanNetra, Surabaya. Mereka akan dilatih mengenai dasar-dasar digital mulai dari Google Dokumen hingga Google Slide, serta beberapa aplikasi yang saat ini tengah dibutuhkan. Proses pelatihan dilakukan setiap hari Sabtu pagi hingga sore hari.

Founder KawanNetra Gusti Mohammad Hamdan Firmanta mengatakan, materi yang diberikan akan diarahkan pada penugasan pembuatan dokumen yang saat ini dibutuhkan di dunia kerja.

"Dalam proses pelatihan, nanti adik-adik ini akan ditugaskan membuat dokumen proposal, dokumen pelaporan, pembuatan bahan presentasi dan seterusnya. Sehingga mereka menguasai toolnya dan sisi-sisi lainnya," kata Gusti.

 

Pada program perdana ini, lanjut Gusti, para peserta adalah penyandang disabilitas tunanetra yang masih usia muda sehingga nanti bisa menukarkan ilmunya ke penyandang disabilitas lintas usia.

"Sementara ini pesertanya tuna netra muda, nanti jika mereka sudah mahir, mereka bisa mengajarkan kepada para tuna netra yang lainnya," lanjut Gusti.

Sementara itu, Direktur Griya Zakat Indonesia Andrias Eko menjelaskan, pelatihan digital bagi tuna netra ini merupakan program kedua dari Griya Zakat. Sebelumnya telah digelar program pertama yakni berbuka puasa bersama mualaf.

"Hari ini kami melaksanakan program kedua yaitu program disabilitas berdaya. Jadi program yang menitikberatkan pada memberdayakan tuna netra," jelas Andrias.

Lebih lanjut Andrias mengharapkan mereka bisa berkarya dan sukses seperti anak anak lainnya. Kendati mereka memiliki keterbatasan fisik.

"Output dari program ini adik-adik bisa menjadi ahli di bidang digital, dan mampu berdikari, berkarya seperti pada umumnya anak normal," harapnya.

 

Topik Menarik