Bos OJK Buka-bukaan soal Kondisi Keuangan RI Menyusul Konflik Iran dengan Israel

Bos OJK Buka-bukaan soal Kondisi Keuangan RI Menyusul Konflik Iran dengan Israel

Berita Utama | serpong.inews.id | Kamis, 18 April 2024 - 15:30
share

JAKARTA, iNewsSerpong.id - Sektor jasa keuangan nasional masih stabil walau ada konflik di Timur Tengah, khususnya antara Iran dan Israel dalam beberapa hari ini. Demikian ditegaskan pihak Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Pihak OJK menyatakan stabilitas keuangan nasional didukung oleh modal yang kuat, likuiditas yang mencukupi, dan profil risiko yang terkendali, sehingga mampu menghadapi ketegangan geopolitik global yang meningkat.

"Dalam Rapat Dewan Komisioner Mingguan OJK, Rabu (17/4/2024), OJK mencermati perkembangan terkini di Timur Tengah dan dampaknya terhadap kinerja sektor keuangan nasional ke depan," tulis OJK dalam pernyataannya.

Fundamental Ekonomi Indonesia

Meskipun terdapat ketidakpastian di wilayah tersebut, OJK menilai fundamental ekonomi Indonesia tetap terjaga baik, dengan pertumbuhan yang stabil di sekitar 5 persen dan inflasi yang masih dalam rentang target Bank Indonesia. Selain itu, neraca perdagangan masih mencatat surplus, cadangan devisa mencukupi, dan ruang fiskal masih tersedia.

Hingga Februari 2024, eksposur Lembaga Jasa Keuangan (LJK) terhadap Kawasan Timur Tengah masih terbatas. Surat berharga dengan penerbit dari Timur Tengah yang dimiliki perbankan domestik hanya sebesar Rp1,3 triliun atau 0,06 persen dari total surat berharga yang dimiliki.

Demikian juga, asuransi dan Perusahaan Pembiayaan tidak memiliki surat berharga dengan penerbit dari Timur Tengah.

 

Di pasar saham, nilai kepemilikan saham investor dari Timur Tengah mencapai sekitar 2 persen dari total nilai kepemilikan saham investor non-residen. Kepemilikan LJK oleh investor di Timur Tengah hanya sebesar 0,1 persen dari total aset perbankan.

OJK menekankan bahwa buffer untuk menjaga stabilitas sistem keuangan masih memadai untuk merespons eskalasi militer di Timur Tengah, dengan mempertimbangkan kondisi tingkat permodalan yang tinggi, risiko nilai tukar yang terkendali, dan likuiditas yang mencukupi.

Meski demikian, OJK tetap akan memantau risiko pasar Lembaga Jasa Keuangan dan pembiayaan ke sektor-sektor yang terpapar tinggi terkait konflik di Timur Tengah.

OJK juga meminta LJK untuk terus melakukan evaluasi terkait potensi dampak transmisi dari perkembangan perekonomian global dan domestik serta mengambil langkah mitigasi yang diperlukan. (*)

 



Artikel ini telah tayang di www.inews.id dengan judul " Ada Konflik Iran-Israel, Bos OJK Buka-bukaan soal Kondisi Keuangan RI ", Klik untuk baca: https://www.inews.id/finance/bisnis/ada-konflik-iran-israel-bos-ojk-buka-bukaan-soal-kondisi-keuangan-ri.


Download aplikasi Inews.id untuk akses berita lebih mudah dan cepat:
https://www.inews.id/apps

 

 

Topik Menarik