Pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak Ditargetkan Rampung 2027, Begini Progresnya

Pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak Ditargetkan Rampung 2027, Begini Progresnya

Ekonomi | semarang.inews.id | Minggu, 5 Mei 2024 - 08:50
share

JAKARTA, iNewsSemarang.id - Pembangunan ruas jalan tol Semarang-Demak ditargetkan rampung seluruhnya pada tahun 2027. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyebut ruas tol ini menambah kapasitas jalan sekaligus mengurangi beban lalu lintas di Jalan Pantura Jawa.

Menurut Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan sekaligus Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S. Atmawidjaja, Jalan Tol Semarang-Demak merupakan proyek strategis nasional (PSN) yang direncanakan sebagai ruas komplementer dari Jalan Nasional Pantura Jawa yang menghubungkan Semarang - Demak - Gresik - Surabaya. 

"Keberadaan Ruas Tol Semarang-Demak akan menambah kapasitas jalan sekaligus mengurangi beban lalu lintas di Jalan Pantura Jawa yang sudah sangat padat dan sering mengalami kemacetan," kata Endra dalam keterangan resminya, Minggu (5/5/2024).

Jalan tol tersebut terdiri atas porsi investasi BUJT pada ruas Sayung-Demak sepanjang 16,31 km yang berada di daratan dan telah beroperasi sejak 25 Pebruari 2023. 

Sedangkan porsi Pemerintah pada ruas Semarang-Sayung sepanjang 10,64 km yang berada di atas laut dan terbagi menjadi 3 paket yang saat ini dalam tahap konstruksi dengan progres fisik secara keseluruhan mencapai 9,25. 

 

"Target penyelesaian konstruksi keseluruhan Paket tersebut adalah pada Februari 2027," ungkap Jubir Endra. 

Kehadiran Tol Semarang-Demak diharapkan dapat semakin melengkapi konektivitas jaringan jalan di wilayah Jawa Tengah bagian utara sekaligus menjadi penghubung kawasan strategis seperti pelabuhan, bandara, kawasan industri, dan kawasan pariwisata religi khususnya di wilayah Demak.

Di samping itu, dengan pembangunan jalan tol yang terintegrasi dengan tanggul laut ini, diharapkan permasalahan banjir rob di Semarang Timur khususnya Kaligawe - Sayung yang mengakibatkan kerugian ekonomi cukup signifikan, dapat teratasi pada akhir tahun 2024.

Terlebih dengan terbangunnya tanggul hingga 7 lapis timbunan dan beroperasinya Rumah Pompa pada Kolam Retensi Terboyo dan Sriwulan.


 

Topik Menarik