Paula Verhoeven Sesalkan Pria yang Dituduh Selingkuhannya Enggan Bersaksi
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengumumkan perkembangan signifikan dalam negosiasi perdagangan antara Indonesia dan Amerika Serikat (AS).
Dalam konferensi pers yang diselenggarakan secara langsung dari Washington DC dan didampingi oleh Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono serta Wakil Ketua Dewan Ekonomi Nasional Mari Elka Pangestu, Menko Airlangga menyampaikan bahwa kedua negara sepakat untuk menyelesaikan perundingan dalam waktu 60 hari.
"Dan ada yang menarik bahwa Indonesia dan Amerika Serikat bersepakat untuk menyelesaikan perundingan ini dalam waktu 60 hari dan sudah disepakati kerangka ataupun framework acuannya," ujar Menko Airlangga, Jumat (18/4/2025) pagi waktu Indonesia.
1. Format dan Ruang Lingkup
Lebih lanjut, Menko Airlangga menjelaskan bahwa format dan ruang lingkup (scoping) perjanjian yang akan dibahas juga telah disepakati. Hal ini mencakup kemitraan perdagangan dan investasi, kemitraan di sektor mineral penting, serta terkait dengan keandalan koridor rantai pasok yang memiliki ketahanan tinggi.
"Dan formatnya pun sudah disepakati, yaitu format dari framework perjanjian tersebut dan scoping-nya termasuk kemitraan perdagangan investasi, kemitraan dari mineral penting, dan juga terkait dengan reliability daripada koridor rantai pasok yang mempunyai resiliensi tinggi," jelasnya.
2. Hasil Pertemuan
Menindaklanjuti hasil pertemuan ini, akan diadakan serangkaian pertemuan teknis yang diperkirakan berjumlah satu hingga tiga putaran. Pemerintah Indonesia berharap agar dalam waktu 60 hari kedepan, kerangka yang telah disepakati dapat diterjemahkan menjadi format perjanjian yang final dan disetujui oleh kedua negara.
Perlu diketahui, berdasarkan perkembangan terbaru, Indonesia menjadi salah satu negara yang diterima lebih awal dalam kerangka negosiasi perdagangan dengan Amerika Serikat.
Pemerintah Indonesia dalam proses negosiasi ini menekankan pentingnya terciptanya perdagangan yang adil dan berimbang.
3. Urgensi Perkuat Kerja Sama
Dalam perundingan, Indonesia juga menyampaikan urgensi untuk memperkuat kerja sama di bidang pendidikan, sains, dan ekonomi digital, serta penerapan tarif yang lebih rendah dibandingkan negara-negara kompetitor.
Selain itu, Indonesia juga menyoroti pentingnya memastikan ketahanan rantai pasok dan menjaga keamanan ekonomi (economic security).
Pihak Amerika Serikat memberikan respons yang positif terhadap usulan-usulan Indonesia tersebut. Dalam 60 hari ke depan, AS menyatakan kesediaannya untuk menindaklanjuti pembahasan di tingkat teknis guna mencapai solusi yang konstruktif dan saling menguntungkan bagi kedua negara.