Rieke Diah Pitaloka Mengecam Kasus Korupsi Timah yang Melibatkan Suami Sandra Dewi

Rieke Diah Pitaloka Mengecam Kasus Korupsi Timah yang Melibatkan Suami Sandra Dewi

Seleb | okezone | Rabu, 3 April 2024 - 10:35
share

JAKARTA - Rieke Diah Pitaloka mengecam keras kasus korupsi PT. Timah senilai Rp271 Triliun yang menyeret suami Sandra Dewi, Harvey Moeis. Bahkan tak hanya Harvey, terdapat pula 15 orang lain yang ditetapkan sebagai tersangka, termasuk Crazy Rich PIK, Helena Lim.

Menurut Rieke, untuk mengungkap perkara ini, tentu proses evaluasi PT. Timah harus ditindaklanjuti. Apalagi kasus korupsi ini bernilai fantastis dan berpotensi terbesar pernah terjadi di Indonesia.

"Ini juga bisa menjadi langkah awal untuk membenahi kembali PT. Timah melakukan evaluasi besar-besaran dan juga untuk tujuan tertentu ya dari BPK sehingga benar-benar diungkap sedalam-dalamnya apa yang terjadi didalam PT. Timah ini karena kerugiannya fantastis sekali dan bisa lebih," ujar Rieke Diah Pitaloka dalam Kanal YouTube Intens Investigasi dikutip pada Rabu (3/4/2024).

"Kalau kita perhitungkan tentang kerugian ekologinya dan sudah 16 orang ditetapkan sebagai tersangka," sambungnya.

Rieke Diah Pitaloka bantu pulangkan korban TPPO ke Tanah Air (Foto: Instagram/riekediahp)

Rieke berharap Kejaksaan Agung Republik Indonesia bisa menindak tegas kasus ini tanpa memandang bulu. Bukan hanya kepada pihak swasta melainkan juga di dalam ranah pemerintahan.

Sebab Rieke menduga, urusan perizinan PT. Timah bukan hanya urusan Kementerian BUMN, tetapi juga melibatkan Kementerian dan Lembaga-lembaga lain.

"Secara pribadi kepada Kejaksaan Agung untuk tidak ragu-ragu menindak siapapun jangan hanya pihak swasta aja tetapi sudah ada dari PT. Timah yang ditetapkan sebagai tersangka," jelas Rieke.

"Namun bukan hanya urusan relasi antara PT. Timah dan pihak swasta termasuk perusahaan cangkang fiktif yang sudah diungkap di berbagai media. Kemungkinan melibatkan oknum-oknum di kementerian dan lembaga lain karena urusan izin tidak hanya di BUMN ada juga lembaga dan kementerian lainnya," tambahnya.

Topik Menarik