Review Film: A Haunting in Venice, Kembalinya Detektif Hercule Poirot di Misteri Malam Halloween
Akhirnya kita bisa kembali melihat aksi detektif terbaik di dunia, Hercule Poirot, dalam mengungkap sebuah misteri melalui film adaptasi A Haunting in Venice. Masih dibintangi dan disutradarai oleh Kenneth Branagh, berikut ulasan saya untuk film adaptasi novel Agahta Christie Hallowe\'en Party (1969) ini!
Sinopsis
https://www.youtube.com/watch?v=yEddsSwweyE
Berlatar pasca Perang Dunia II, tepatnya menjelang malam Halloween, mantan detektif terkenal Hercule Poirot yang sedang berada di Venesia kedatangan teman lamanya. Tamu tersebut yakni Ariadne Oliver, seorang penulis novel misteri yang cukup populer.
Oliver datang untuk membujuk Poirot agar mau kembali menyelediki misteri pembunuhan Alicia, putri sematang wayang Rowena, pemilik rumah tua yang ada di Venesia. Terlebih, pada malam Halloween tersebut Rowena mengadakan sebuah acara pemanggilan arwah putrinya. Rowena bahkan mendatangkan Joyce Reynolds, paranormal oportunis yang kurang akrab dengan Oliver.

Malam pemanggilan arwah tersebut bukan hanya dihadiri oleh Rowena, Reynolds, Oliver, dan Poirot saja. Namun juga ada mantan kekasih Alicia, Maxime Gerard; asisten rumah tangga Rowena, Olga Seminoff; dokter pribadi Alicia, Dr. Leslie Ferrier; putra Dr. Ferrier, Leopold Ferrier; asisten Reynolds, Nicholas dan Desdemona Holland; hinggal pengawal Poirot, Vitale Portfoglio.
Tidak percaya akan hal-hal supranatural, sejak awal Poirot percaya bahwa Alicia meninggal dunia karena dibunuh. Ia masih tidak mau kembali memecahkan misteri ini, bahkan ketika pemanggilan arwah selesai. Hingga akhirnya, satu insiden mengerikan terjadi di rumah tua tersebut dan membuat Poirot terpanggil unutk menyelediki misteri ini.
--------------------------------------- SPLIT PAGE ---------------------------------------
Final verdict

Dari ketiga franchise Hercule Porit garapan Branagh, A Haunting in Venice jadi film terbaik versi saya. Namun tidak dalam angka sempurna, karena penyelesaian masalah di film masih sedikit terasa rushing. Well, hal itu terjadi juga di dua film sebelumnya.
Selain itu, saya cukup menyayangkan banyak objek clue yang disorot dengan cara close up sejak awal dan membuat misteri jadi lebih mudah ditebak oleh penonton.
Sementara itu, visual dan scoring film ini cukup berhasil membangun suasana mencekam sesuai porsinya. Tema horor cukup terwakilkan, dan identitas film misterinya pun masih sangat tergambarkan.
Satu lagi, kemampuan adu peran para bintang di film ini juga patut diacungi jempol. Mulai dari Branagh, Camille Cottin, Jamie Dornan, Tina Fey, Kelly Reilly, hingga Michelle Yeoh. Well, overall film ini cukup menghibur dan patut masuk watch list kamu bulan ini.
Jika tertarik, film A Haunting in Venice sudah bisa kamu tonton di seluruh bioskop di Indonesia, ya. Ssst , kabarnya akan ada film franchise Hercule Poirot yang keempat, lho!
Ranking film franchise Hercule Poirot garapan Kenneth Branagh
Sebagai penikmat film detektif yang menampilkan karakter Hercule Poirot, saya punya konklusi sekaligus membuat rating dari posisi tiga sampai pertama. Yuk, simak detailnya.

Sumber: IMDb
3. Death on the Nile
Di urutan ketiga terdapat Death on the Nile yang dirilis tahun 2022. Masih mengadaptasi novel karya Agatha Christie, film ini mengisahkan tentang detektif Hercule Poirot yang sedang berlibur ke Mesir dengan kapal uap sungai yang glamor. Momen tersebut pun tiba-tiba berubah ketika aksi pembunuhan yang menakutkan terjadi di pasangan sempurna yang sedang berbulan madu.
Seperti franchise garapan Hercule Poirot yang lain, Death on the Nile juga dibintangi oleh sederet bintang a-list. Sebut saja Gal Gadot, Emma Mackey, hingga Letitia Wright. Sayangnya, hal itu tidak cukup, film ini mendapat banyak kritik pedas karena alur cerita dan CGI yang kurang maksimal.
2. Murder on the Orient Express
Selanjutnya di peringkat kedua terdapat Murder on the Orient Express yang dirilis pada tahun 2017. Sebelumnya, kisah klasik Agatha Christie satu ini juga sempat diadaptasi dalam sebuah film berjudul sama pada tahun 1974.
Film ini mengisahkan tentang pembunuhan di tengah perjalanan mewah melintasi Eropa, di atas kereta apiEropa. Saat longsoran salju menghentikan perjalanan Orient Express, detektif Hercule Poirot datang untuk menginterogasi semua penumpang dan mencari petunjuk sebelum si pembunuh dapat menyerang lagi.
Mana yang lebih baik antara Murder on the Orient Express atau Death on the Nile ? Jawabannya cukup beragam, tapi bagi saya Murder on the Orient Express lebih unggul.
Well, alasannya jelas karena premis cerita Murder on the Orient Express memang sudah kuat. Hanya saja belum bisa ada di peringkat pertama, karena Kenneth Branagh terlihat bermain aman dan belum bisa menyusul kesuksesan Murder on the Orient Express versi sebelumnya.
1. A Haunting in Venice
Nah, sejauh ini film franchise Hercule Poirot garapan Kenneth Branagh yang terbaik jatuh pada A Haunting in Venice. Meski lagi-lagi masih bermain aman, tapi eksekusi untuk franchise ketiga ini dari segala aspek jauh lebih baik dari dua film sebelumnya. Entah dari segi alur, visual, naskah, pembangunan karakter, dan lain sebagainya.





