Ditanya Pandangan Islam Tentang Pancasila, Jawaban Gus Dur Buat Wartawan Kesal

Ditanya Pandangan Islam Tentang Pancasila, Jawaban Gus Dur Buat Wartawan Kesal

Seleb | BuddyKu | Kamis, 1 Juni 2023 - 06:22
share

JAKARTA Tanggal 1 Juni diperingati sebagai Hari Lahir Pancasila , yang merupakan dasar dari Republik Indonesia. Arti penting Pancasila bagi Indonesia ini ditegaskan oleh Presiden keempat RI,yang juga seorang ulama terpandang, KH. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

Suatu ketika Gus Dur ditanya oleh seorang wartawan tentang pandangan Islam tentang Pancasila. Tak langsung mejawab, Gus Dur kemudian balik bertanya kepada si wartawan jawaban versi mana yang dia ingin ketahui, Nadhlatul Ulama (NU) atau Muhammadiyah.

"Gus, bagaimana pandangan Islam tentang Indonesia yang memilih bentuk negara Pancasila, bukan negara Islam?" tanya seorang wartawan.

"Menurut siapa dulu, NU atau Muhammadiyah?" kata Gus Dur balik bertanya.

"NU, deh Gus," kata wartawan.

"Hukumnya boleh. Karena bentuk negara itu hanya wasilah, perantara. Bukan ghayah, tujuan." Jawab Gus Dur.

"Kalau menurut Muhammadiyah?" tanya wartawan.

"Sama," jawab Gus Dur singkat.

Wartawan melanjutkan pertanyaan berikutnya, "Kalau melawan Pancasila, boleh tidak Gus? Kan bukan Alquran?

"Menurut NU atau Muhammadiyah?" jawab Gus Dur.

"Muhammadiyah, coba," kata wartawan.

"Tidak boleh. Pancasila itu bagian dari kesepakatan, perjanjian. Islam mengecam keras perusak janji," jawab Gus Dur.

"Kalau menurut NU?" kata wartawan.

"Sama," jawab Gus Dur.

Jelas saja jawaban Gus Dur membuat para wartawan merasa dikerjain oleh Presiden ke-4 RI itu. Lantaran jawaban versi NU dan Muhammadiyah selalu sama.

"Gimana sih, Gus. Kalau memang pandangan NU dan Muhammadiyah sama, ngapain kami disuruh milih menurut NU atau Muhammadiyah?" tanya wartawan dengan nada jengkel.

"Ya .. kita harus dudukkan perkara pemikiran organisasi para ulama itu dengan benar, Mas. Nggak boleh serampangan," jawab Gus Dur.

"Serampangan bagaimana?" sahut wartawan.

"Kalau Muhammadiyah itu kan ajarannya memang merujuk ke Rasulullah," jawab Gus Dur.

"Lha, kalau NU?" tanya wartawan.

"Sama, jawaban Gus Dur ini sukses membuat para wartawan kesal.

Topik Menarik