Keunikan Iringan Tari Kecak Berasal dari Bunyi Paduan Suara Para Penarinya
Tari kecak merupakan tarian tradisional asal Bali, pertunjukan tari yang unik ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan baik lokal maupun asing saat berkunjung ke pulau Bali. Menariknya tari Kecak ini memanfaatkan bunyi suara penari sebagai iringan tarian saat pementasan, meski tetap menggunakan iringan gamelan tetapi iringan tari kecak berasal dari bunyi suara manusia lah yang membuat tarian ini sangat unik.
Penari yang secara serempak mengeluarkan bunyi "cak cak ke cak cak ke" membuat tarian semakin meriah dan megah saat di tonton. Tarian yang diciptakan oleh seniman asal Pulau Bali yang bernama Wayan Limbak ini merupakan tarian yang sebenarnya memiliki sebuah alur cerita, tarian ini mengambil dari cerita Sanghyang, bagian dari cerita epos Ramayana yang sudah sangat terkenal.
Gerakan Tari Kecak
Tari Kecak merupakan tarian yang dimainkan atau dipentaskan oleh banyak orang, tarian yang masuk sebagai jenis tari kolosal ini melibatkan mulai dari 50 hingga 150 orang penari. Semakin banyak penari yang ikut dalam pertunjukan akan semakin meriah juga tariannya.
Dibuka dengan para penari pria yang duduk membentuk sebuah lingkaran, kemudian pertunjukan tari dilanjut lagi dengan drama tari tentang Rama, Hanoman dan burung Garuda yang mencoba menyelamatkan Sinta dari cengkeraman Rahwana. Nah penari pria yang duduk ini akan menyerukan suara "cak cak ke cak cak ke" setiap pergantian adegan dalam drama tari serta mengangkat kedua tangannya.
Tari Kecak menjadi salah satu tari tradisional Indonesia yang tidak terikat pada pakem-pakem sebuah tari tradisional, aturan tentang tari tak berlaku karena esensi dari tari Kecak ini adalah menunjukan jalan cerita dan perpaduan dari suara iringan para penarinya.
Iringan Tari Kecak
Tari Kecak merupakan tarian yang memfokuskan pada gerak drama cerita dan suara iringan, meskipun dibantu menggunakan gamelan lengkap dan juga suara kerincing yang berasal dari gelang para penarinya. Namun iringan tari Kecak berasal dari bunyi suara para penarinya, semakin banyak penari yang ikut dalam pentas, semakin meriah dan megah tarian tersebut. Suara "cak cak ke cak cak ke" menjadi instrumen utama dalam tarian.
Dalam beberapa kondisi atau kesempatan, tari Kecak bahkan bisa dipentaskan tanpa mengandalkan alat musik sama sekali, karena sumber iringan yang utama memang dari paduan suara para penarinya, semakin selaras dan semakin kompak paduan suara para penari. Semakin indah pula tarian ini ketika dipentaskan.
Properti Tari Kecak
Selain mengandalkan iringan tari kecak berasal dari bunyi para penarinya, tari Kecak juga membawa sejumlah set properti dan juga hand properti dalam pertunjukannya. Untuk sebuah pentas tari Kecak setidaknya ada beberapa properti wajib yang harus ada dan disediakan.
- Bara Api
Bara api menjadi set properti utama tari Kecak, karena masuk ke bagian dari cerita Sanghyang yang disajikan. Penggunaan bara api ini juga menjadikan simbol saat pembakaran sosok Sinta dalam cerita Ramayana.
- Bunga Kamboja
Bunga ini menjadi properti pelengkap dan aksesoris yang lekat dengan masyarakat Bali dan diselipkan di daun telinga para penarinya.
- Gelang Kerincing
Gelang ini hanya dipakai oleh penari utama laki-laki selain menjadi iringan tambahan, gelang ini juga menjadi pembeda antara penari laki-laki biasa dan penari yang memerankan tokoh utama dalam cerita Ramayana, baik Rama, Hanoman, Garuda dan Rahwana.
- Selendang
Selendang berwarna motif kotak-kotak menjadi properti wajib lainnya, dan juga untuk menunjukan konsep Rwa Bhineda.
- Topeng
Topeng ini juga digunakan oleh penari utama laki-laki yang memerankan Hanoman, Sugriwa dan juga Rahwana.
Itulah penjelasan mengenai tari Kecak, sebuah tari tradisional Indonesia yang berasal dari pulau Bali, yang iringan tari Kecak berasal dari bunyi suara penarinya langsung. Sebuah tari yang memiliki makna mendalam terkait dengan kepercayaan pada kekuasaan Tuhan atau Dewa.