Wisata Religi Situs Nyi Mas Ratu Ayu Kawunganten, Makam Istri Sunan Gunung Jati yang Selalu Ramai Diziarahi

Wisata Religi Situs Nyi Mas Ratu Ayu Kawunganten, Makam Istri Sunan Gunung Jati yang Selalu Ramai Diziarahi

Seleb | celebrities.id | Kamis, 19 Mei 2022 - 08:10
share

INDRAMAYU, celebrities.id - Tokoh Nyi Mas Ratu Ayu Kawunganten adalah nama yang sangat kental di Desa Kedokanbunder, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.

Menurut informasi yang diterima celebrities.id, Rabu (18/5/2022), Nyi Mas Ratu Ayu Kawunganten merupakan anak dari Raja Banten yang dipersunting oleh Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati.

Dalam perjalanan sejarahnya, rupanya Nyi Mas Ratu Ayu Kawunganten dikenal sebagai sosok yang membuka hutan Lebak Sungsang saat itu yang kini menjadi wilayah Kedokanbunder.

Nyi Mas Ratu Ayu Kawunganten merupakan sosok penting dalam perjalanan keberadaan Kedokanbunder. Makamnya juga dapat ditemukan di desa tersebut. Dianggap sebagai orang penting, situs makam Nyi Mas Ratu Kawunganten pun tidak pernah sepi dikunjungi para peziaran baik dari dalam maupun luar Indramayu.

Selain area makam, di tempat ini juga terdapat situs Sumur Gede peninggalan Nyi Mas Ratu Ayu Kawunganten. Dalam sejarahnya, sumur tersebut merupakan penyelamat bagi warga untuk kebutuhan air minum, mandi, berwudhu, bercocok tanam maupun kebutuhan lainnya ketika musim kering tiba.

Kawasan situs terbilang cukup rindang. Pasalnya, area tersebut masih dinaungi pohon-pohon besar peninggalan jaman dahulu yang berdiri dengan kokohnya. Karena tingginya minat peziarah, situs makam Nyi Mas Ratu Ayu Kawunganten pun kerap mendapat perbaikan dan penataan . Sehingga, area situs terlihat lebih asri dari waktu-waktu sebelumnya.

Kuwu Kedokanbunder, Waskim mengatakan, keberadaan situs ini harus terus dikembangkan. Pihaknya meminta kepada Pemkab Indramayu melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan ataupun Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga atau perangkat daerah lainnya untuk bisa melaksanakan kegiatan pengembangan sarana dan prasarana lainnya yang saat ini sangat dibutuhkan.

Waskim menambahkan, jika musim ziarah tiba, situs tersebut sangat ramai oleh rombongan yang jumlahnya mencapai puluhan bus. Mereka melakukan napak tilas mulai dari Banten, Kedokanbunder (Indramayu), Cirebon, dan lainnya.

"Puluhan bus besar ini terpaksa harus parkir di jalan besar karena kami tidak mempunyai lokasi parkir, sementara jamaah harus berjalan kaki cukup jauh. Kalau masuk waktu haul jumlah pengunjung mencapai ribuan," kata Waskim.

Waskim menambahkan, ketika tiba masa haul, maka ribuan pengunjung akan memadati tempat itu. Belum lagi kedatangan keluarga keraton dari Cirebon yang berbaur dengan masyarakat menambah daya tarik tersendiri.

"Potensi ini harus terus kita kembangkan. Untuk itu, kami minta dukungan dari Pemkab Indramayu agar daerah Kedokanbunder ini bisa bersaing dengan daerah lainnya," ucap Waskim.

Sementara itu, Camat Kedokanbunder Atang Suwandi menyampaikan berbagai hal yang harus dikembangkan di Situs Nyi Mas Ratu Kawunganten. Yakni mulai dari menyediakan lahan parkir, pembagian akses jalan masuk dan keluar, kelengkapan sarana di dalam situs, pusat oleh-oleh yang diisi oleh para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal, dan promosi wisata ziarah (paket wisata) atau agenda wisata dengan menggandeng biro perjalanan wisata.

Atang optimis jika pengembangan itu bisa dilakukan dalam waktu dekat, maka tak heran jika situs Nyi Mas Ratu Ayu Kawunganten bisa menjadi tujuan wisata religi seperti halnya Gunung Jati di Cirebon ataupun tempat lainnya.

"Banyak aspirasi dari masyarakat yang berharap agar situs ini bisa terus dikembangkan. Masukan ini kami sampaikan ke pimpinan yang lebih tinggi dalam hal ini Bupati Indramayu," kata Atang.

Topik Menarik