Intip Keberadaan Kampung Naga yang Menolak Peradaban Modern, Bebas dari Digitalisasi dan Gadget

Intip Keberadaan Kampung Naga yang Menolak Peradaban Modern, Bebas dari Digitalisasi dan Gadget

Seleb | celebrities.id | Rabu, 23 Maret 2022 - 16:32
share

TASIKMALAYA, celebrities.id - Di tengah era modernisasi berkembang pesat, ternyata ada sejumlah kelompok masyarakat menolak peradaban modern. Hal itu terjadi di Kampung Naga, Tasikmalaya, Jawa Barat.

Lokasi Kampung Naga berada di Desa Neglasari, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, tepatnya berada pinggiran Sungai Ciwulan di antara lembah yang subur di Perbukitan Neglasari.

Kampung Naga sendiri merupakan salah satu kampung adat yang masih menerapkan prinsip ketradisionalan yang kuat serta tingkat pamali yang cukup tinggi. Mereka semua hidup apa adanya tanpa listrik, barang-barang elektronik, bahkan gas.

Masyarakat Kampung Naga masih memasak menggunakan kayu bakar. Mereka juga memasak nasi dengan cara tradisional. Mereka percaya, memasak nasi dengan cara tradisional dapat mengurangi kadar gula dalam nasi sehingga penduduknya hampir tidak pernah terkena diabetes.

Ijen, selaku pemandu kampung adat Naga mengatakan bahwa wilayahnya bukanlah sebuah bagian dari pariwisata. Dia mengatakan pariwisata membutuhkan tiket masuk lalu pengunjung bisa bebas melakukan apa saja di dalamnya.

"Jadi kalau kampung adat itu bisa disebut tuntunan. Segala sesuatu masih mengandung filosofi tersendiri serta segudang larangan," kata Ijen di YouTube Angelick Vaulina , Rabu (23/3/2022).

Larangan bagi pengunjung yang diterapkan adalah tidak boleh mengambil foto atau video pada bangunan yang dianggap keramat oleh masyarakat setempat. Bangunan keramat tersebut hanya diperuntukkan masyarakat Kampung Naga untuk melaksanakan upacara adat.

Akan tetapi, masyarakat diperbolehkan untuk mengabadikan gambar atau video rumah-rumah warga yang berbentuk unik seperti di masa lalu. Rumah masyarakat Kampung Naga rata-rata berbentuk panggung dengan menggunakan atap yang terbuat dari ijuk.

Karena tidak ada listrik, maka rumah-rumah warga pun tidak memiliki toilet. Ketika ingin mandi atau mencuci baju, mereka harus pergi ke pusat air terdekat.

Uniknya, karena masyarakat Kampung Naga hanya beraktivitas di wilayahnya saja, serta polusi yang minim karena tidak adanya asap kendaraan atau layar biru yang dihasilkan gadget, penduduk di sana sehat-sehat.

Bahkan, di tengah maraknya pemberitaan Covid-19 yang menyebar hampir ke seluruh dunia, penduduk Kampung Naga tidak tertular virus tersebut karena hanya melakukan interaksi dengan warganya.

Topik Menarik