5 Mitos Vs Fakta tentang Orang Kalimantan Wajib Diketahui, Menarik untuk Disimak

5 Mitos Vs Fakta tentang Orang Kalimantan Wajib Diketahui, Menarik untuk Disimak

Seleb | celebrities.id | Sabtu, 22 Januari 2022 - 17:38
share

KALIMANTAN, celebrities.id - Mitos Vs fakta fakta tentang orang Kalimantan lebih banyak bersinggungan dengan suku dayak. Budaya masyarakat Dayak sendiri sangat melekat dengan maritim atau bahari.

Bahkan hampir semua nama sebutan orang Dayak mempunyai arti sebagai sesuatu yang berhubungan dengan perhuluan atau sungai, terutama pada nama-nama rumpun dan nama kekeluargaannya.

Setelah merangkum dari berbagai sumber, perlu diketahui suku Dayak adalah keturunan imigran dari Propinsi Yunnan di China Selatan tepatnya di Sungai Yangtse Kiang, Sungai Mekhong dan Sungai Menan.

Sebagian dari kelompok ini menyeberang ke semenanjung Malaysia sebagai batu loncatan pertama dan kemudian menyeberang ke bagian Utara Pulau Kalimantan.

Bukan hanya itu masih banyak lagi mitos Vs fakta tentang orang Kalimantan yang tak kita ketahui, apa saja? Yuk disimak dilansir dari beragam sumber, Sabtu (22/1/2022):

1. Menganut Animisme

Tak semua masyarakat Kalimantan mempercayai ilmu gaib, namun masih cukup banyak juga masyarakat lokal melekat dengan animisme. Ilmu gaib juga cukup melekat pada Suku Dayak, karena memang sebelum beberapa agama mulai populer di tanah Borneo, Suku Dayak memang menganut paham animisme.

Suku Dayak menyembah roh-roh leluhur dan melakukan ritual-ritual pemujaan pada roh-roh. Percaya atau tidak, ilmu gaib dari Suku Dayak sendiri dikirim melalui median angin atau dikenal juga dengan racun paser.

2. Pasukan Hantu

Orang asal Kalimantan pasti tahu bahwa terdapat sebuah legenda yang cukup membuat orang bertanya-tanya. Dengan adanya pasukan hantu atau disebut juga oleh para penjajah Belanda sebagai The Ghost Warrior.

Banyak yang beranggapan kalau pasukan hantu ini sebenarnya para prajurit Suku Dayak, namun ada juga yang mengatakan pasukan hantu ialah Panglima Burung yaitu makhluk halus kepercayaan Suku Dayak untuk melindungi segenap Suku Dayak.

3. Upacara Kemenangan (Mamat)

Mamat adalah upacara adat paling sakral dalam sejarah Dayak Kenyah, merupakan upacara kemenangan, kejayaan dan pemantapan keberanian pria sebagai prajurit perang serta menolak roh jahat. Upacara ini dilakukan dibawah tugu Belawing.

Acara ini dilaksanakan apabila salah satu suku Kenyah menang dalam perangdan membawa beberapa kepala musuh, sehingga upacara ini juga sebagai penghormatan pada prajurit sebagai pilar pertahanan garis depan (Panyit nyipe).

4. Tari Topeng Penolak Bala

Kancet Hudoq (Tari Topeng), biasanya dimainkan oleh perempuan yang sudah berumur rata rata di atas 50 tahun. Setiap penari memakai topeng (hudoq) yang terbuat dari manic yang diiringi music jatung. Tujuannya tari ini adalah untuk menolak bala yang mungkin terjadi di desa.

5. Senjata Parang

Mandau sendiri merupakan semacam parang yang selalu dibawa oleh pria Dayak. Walaupun tidak ada bahaya atau perang, membawa senjata ini memang sudah menjadi kebiasaan dan kewajiban bagi para pria Dayak untuk berjaga-jaga.

Aturan menggunakan senjata, seperti tidak boleh digunakan untuk mengancam dan hanya boleh digunakan untuk membela diri. Bahkan, Mandau juga tidak boleh dikeluarkan sembarangan dari sarungnya.

Topik Menarik