Viral Pasutri Positif Covid-19 Jalan-Jalan di Malang, Penggunaan Aplikasi PeduliLindungi Disorot

Viral Pasutri Positif Covid-19 Jalan-Jalan di Malang, Penggunaan Aplikasi PeduliLindungi Disorot

Populer | celebrities.id | Rabu, 9 Februari 2022 - 08:35
share

JAKARTA, celebrities.id - Anggota Komisi IX DPR RI, Saleh Partaonan Daulay, menyoroti penggunaan aplikasi PeduliLindungi di berbagai tempat fasilitas umum maupun obyek wisata.

Hal tersebut berkaitan dengan pasutri yang diketahui positif Covid-19 namun bisa berjalan-jalan ke Malang. Terlihat dari postingan dokumentasinya di media sosial hingga viral dan membuat resah masyarakat beberapa waktu lalu.

"Seharusnya kalau hasil swab positif itu di aplikasi PeduliLindungi langsung terlihat indikatornya berwarna hitam," ujar Saleh Daulay, Selasa (8/2/2022).

Jika indikator di aplikasi PeduliLindungi seseorang berwarna hitam, Saleh Daulay menjelaskan, maka orang yang positif Covid-19 tersebut seharusnya tidak bisa masuk ke tempat-tempat umum karena terlacak oleh aplikasi.

Sebab orang yang sudah mendapatkan indikator hitam setidaknya membutuhkan waktu satu minggu untuk berubah kembali menjadi warna hijau.

Saleh Daulay menduga penggunaan aplikasi PeduliLindungi masih kerap diabaikan dan sekedar pajangan di tempat-tempat pusat keramaian publik.

"Jadi sebetulnya sistem ini bagus tapi yang saya katakan adalah lagi-lagi sistem ini pada tataran implementasi itu tidak maksimal dipergunakan," tutur Saleh Daulay.

Dia menyebutkan seharusnya ada petugas yang memastikan setiap orang yang hendak memasuki area keramaian publik benar-benar telah melakukan scan dengan aplikasi Peduli Lindungi.

"Bisa saja mungkin jumlah petugas nya kurang, jadi tetap lolos. Seharusnya jumlah petugas yang melakukan pemeriksaan terhadap aplikasi Peduli Lindungi diperbanyak," kata Saleh Daulay.

Paska unggahannya menjadi viral dan mendapatkan kecaman dari berbagai pihak. Sang suami atas nama Reza Fahd Adrian meminta maaf di akun media sosial Instagram-nya @luckyreza. Berikut kutipan permintaan maaf dari yang bersangkutan pada Selasa (8/2/2022).

Bismillahirrahmaanirrahiim. Assalamualaikum Wr.Wb.

Di sini saya Reza Fahd Adrian dan Keluarga memohon maaf sebesar-besarnya kepada semua masyarakat indonesia dan khususnya masyarakat Kota Batu dan Malang dengan viralnya postingan saya tertanggal 27 Januari 2022 dan viral tanggal 6 Februari 2022.

Pada awalnya kami sekeluarga mengajukan cuti awal tahun untuk berobat ke yogya karena saya menderita ginekomastia/ tumor payudara.

Mengingat waktu yang senggang dan kondisi yang tidak ramai orang liburan dan dianggap sepi perjalanan dimulai dari Samarinda ke Jakarta, kami sekeluarga sudah antigen dan PCR dalam kondisi negatif, istri dan anak-anak berangkat lebih dulu tal 16 januari 2022 dan saya menyusul begitu saya sampai di Jakarta tanggal 19 Januari 2022 kami melanjutkan perjalanan darat untuk berobat di Yogyakarta dan keliling yogya dan sekitarnya kondisi juga belum ada gejala apa-apa, tanggal 22 Januari 2022 kami mulai merasakan tenggorokan gatal tapi kami tetap melanjutkan perjalanan ke Malang dan menginap di Batu setelah keliling di batu dan Malang kami berniat swap untuk melanjutkan perjalanan darat ke Bali.

Lalu kami melakukan swap sebagai syarat kapal feri, disitu hasilnya keluar. sava dan kedua anak saya hasilnya negatif tetapi istri sava positif, jujur saya kaget kok bisa positif mengingat gejala yang hampir tidak ada, disini istri saya juga korban tertular covid yang tidak tau tertularnya kapan dan dimana dan tentu saja kecewa tapi jujur karna waktu keluarga yang sukar dicari dan biaya yang cukup besar dikeluarkan dan demi membahagiakan keluarga akhirnya kami tetap melanjutkan perjalanan di Batu dan Malang sehingga tanggal 27 Januari kami mampir di toko oleh-oleh yang terkenal paling enak di Malang untuk membeli oleh-oleh dan melanjutkan perjalanan darat kembali ke Jakarta dan Cilegon.

Karena penasaran sesampainya di Jakarta tanggal 28 Februari 2022 kami swab antigen dan PCR hasilnya saya dan putra sava negatif namun istri dan putri saya positif dan melakukan karantina mandiri di rumah mertua hingga akhirnya pulang ke Samarinda tanggal 1 Februari 2022 dengan hasil swab negatif, begitu sampai di Samarinda kami berinisiatif untuk PCR ulang tanggal 2 Februari 2022 sebagai syarat masuk kerja dan anak sekolah dengan hasil negatif covid19.

Sekali lagi saya dan keluarga memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada netizen dan masyarakat yang merasa diresahkan dengan postingan saya, sebenarnya bukan sekeluarga yang positif tapi hanya istri dan putri saya padahal kami sudah menjalankan prokes namun mungkin memang resiko melakukan perjalanan dapat terpapar covid dari mana saja.

Sekian klarifikasi saya, berikut sava lampirkan hasil tes Covid19, tidak semua kamil lampirkan karena hasil tesnya sudah terbuang karena dianggap tidak dipakai lagi. Sekian dan terima kasih. Wassalamualaikum Wr.Wb.