Mazda Sulap Booth GIIAS 2025 Jadi Galeri Seni Minimalis Khas Jepang

Mazda Sulap Booth GIIAS 2025 Jadi Galeri Seni Minimalis Khas Jepang

Otomotif | sindonews | Sabtu, 19 Juli 2025 - 07:25
share

Di tengah riuh rendah panggung Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) yang identik dengan musik menggelegar, lampu sorot yang menyilaukan, dan teriakan promosi, Mazda justru memilih "jalan sunyi". Tahun ini, mereka tidak datang untuk berteriak paling kencang, melainkan untuk berbisik paling merdu di telinga para pengunjung.

Alih-alih membangun panggung pameran yang hingar bingar, PT Eurokars Motor Indonesia (EMI) akan menyulap booth mereka di Hall 7 GIIAS 2025 menjadi sebuah "oase ketenangan"—sebuah galeri seni minimalis yang terinspirasi dari flagship space terbaru mereka di Aoyama, Tokyo, yang bernama Mazda Trans Aoyama.

Ini adalah sebuah pertaruhan estetika yang berani. Di saat merek lain sibuk menarik perhatian dengan kebisingan, Mazda justru menjual ketenangan dan pengalaman. Namun jangan salah, di balik atmosfer zen ini, mereka telah menyiapkan dua 'senjata' baru berupa SUV terbaru yang akan diluncurkan perdana.

Filosofi 'Ma' dan 'Omotenashi' di Panggung Otomotif

Konsep booth Mazda kali ini bukanlah sekadar dekorasi, melainkan sebuah manifestasi dari filosofi Jepang yang mendalam. Ada tiga pilar utama yang mereka usung:

Minimalist Aesthetics: Mengadopsi filosofi "Ma" (kesadaran akan ruang kosong), booth ini didesain dengan material alami seperti kayu, beton, dan logam. Dipadukan dengan pencahayaan hangat, suasananya dirancang agar terasa lapang, elegan, dan menenangkan, di mana setiap mobil yang dipajang menjadi sebuah karya seni.Spatial Experience: Pengunjung tidak akan merasa seperti berada di pameran mobil, melainkan seperti memasuki sebuah lounge eksklusif atau galeri seni kontemporer yang dirancang untuk membangkitkan emosi dan apresiasi visual.

Human-Centered Approach: Di sini, filosofi "Omotenashi" atau seni melayani tamu dengan sepenuh hati menjadi bintangnya. Mazda ingin setiap pengunjung merasa dihargai dan nyaman seperti berada di rumah sendiri, bukan sekadar calon pembeli yang sedang "diburu".

Secangkir Matcha di Tengah Deru Mesin

Untuk menyempurnakan pengalaman "Omotenashi" ini, Mazda kembali menghadirkan Mazda Café—diklaim sebagai satu-satunya kafe bermerek dari pabrikan otomotif di Indonesia. Ini adalah sebuah langkah pemasaran yang cerdas. Di tengah kelelahan berkeliling pameran, pengunjung bisa sejenak bersantai sambil menikmati minuman racikan barista Mazda.

Tahun ini, mereka akan menyajikan menu spesial berbahan dasar matcha, seperti Matcha à la Matsuda dan Hiro Matcha. Sebuah cara halus untuk membuat pengunjung betah berlama-lama, meresapi filosofi merek, dan tentu saja, melirik 8 unit mobil yang dipajang dengan elegan.

Di Balik Ketenangan, Ada 'Senjata' Baru yang Disiapkan

Namun, mari kita lihat dari sisi kritis. Strategi "sunyi" dan elegan ini adalah sebuah pedang bermata dua di arena GIIAS. Di satu sisi, pendekatan ini membuat Mazda tampil beda, eksklusif, dan berkelas.

Di sisi lain, apakah pendekatan yang terlalu halus ini akan efektif untuk mencuri perhatian di tengah "perang diskon" dan hingar bingar para kompetitor? Terlebih lagi, Mazda akan meluncurkan dua model SUV terbaru yang sangat krusial bagi penjualan mereka. Peluncuran produk baru biasanya membutuhkan "ledakan" publisitas yang besar.

Inilah pertaruhan terbesar Mazda di GIIAS 2025, yang akan berlangsung dari 24 Juli hingga 3 Agustusmendatang.

Topik Menarik