Huawei Siap Produksi Baterai Mobil Listrik Supercepat dengan Jangkauan 3.000 Km

Huawei Siap Produksi Baterai Mobil Listrik Supercepat dengan Jangkauan 3.000 Km

Otomotif | sindonews | Jum'at, 20 Juni 2025 - 08:41
share

Huawei meningkatkan ambisinya dalam penyimpanan energi canggih dengan mematenkan baterai solid-state berbasis sulfida yang menawarkan jarak tempuh hingga 3.000 kilometer dan pengisian daya sangat cepat hanya dalam waktu lima menit.

BACA JUGA - Digempur Mobil Listrik China, Hyundai Tak Khawatir

Pengembangan ini menandakan dorongan signifikan oleh raksasa teknologi tersebut untuk mengklaim posisi dalam lanskap baterai solid-state yang berkembang pesat.

Paten tersebut menguraikan arsitektur baterai solid-state dengan kepadatan energi antara 400 dan 500 Wh/kg, yang berpotensi dua hingga tiga kali lipat dari sel litium-ion konvensional.

Pengajuan tersebut juga merinci pendekatan baru untuk meningkatkan stabilitas elektrokimia: mendoping elektrolit sulfida dengan nitrogen untuk mengatasi reaksi samping pada antarmuka litium, hambatan lama terhadap komersialisasi baterai berbasis sulfida. Desain Huawei bertujuan untuk meningkatkan keselamatan dan siklus hidup dengan mengurangi degradasi pada persimpangan kritis ini.

Keterlibatan Huawei dalam penelitian baterai solid-state mencerminkan tren yang lebih luas di antara perusahaan teknologi dan otomotif China.

Meskipun Huawei tidak memproduksi baterai listrik, perusahaan tersebut telah menunjukkan minat yang meningkat pada bahan baterai hulu.

Sebelumnya pada tahun 2025, perusahaan tersebut mengajukan paten terpisah tentang sintesis elektrolit sulfida — bahan utama yang dikenal karena konduktivitasnya yang tinggi tetapi juga harganya mahal, terkadang melebihi harga emas.

Sektor EV dan teknologi China tengah gencar mengeksplorasi teknologi baterai solid-state untuk mengurangi ketergantungan pada pemasok baterai mapan seperti CATL dan BYD . Perusahaan seperti Xiaomi dan Nio bergantung pada produsen baterai pihak ketiga. Namun, mereka tengah mencari cara untuk melakukan integrasi vertikal dan mendapatkan kembali kendali atas komponen berbiaya tinggi ini, yang dapat mencakup lebih dari setengah biaya produksi EV.

Meskipun klaim Huawei tentang jangkauan 3.000 kilometer dan pengisian daya lima menit telah menarik perhatian luas, para ahli memperingatkan bahwa angka-angka tersebut masih bersifat teoritis dan akan memerlukan infrastruktur pengisian daya yang belum tersedia secara komersial.

Meskipun demikian, janji teknis dan keterlibatan Huawei telah memicu minat dan kekhawatiran baru di antara para pesaing global. Media Jepang dan Korea Selatan telah menyuarakan kekhawatiran tentang percepatan keunggulan China dalam teknologi baterai generasi mendatang.

Topik Menarik