Pasar Lesu, GIIAS 2025 Diharapkan Dongkrak Penjualan Mobil di Indonesia
JAKARTA, iNews.id - Pasar otomotif di Indonesia saat ini tengah lesu. Penetrasi pasar dibutuhkan untuk meningkatkan penjualan mobil baru.
Salah satunya melalui pameran otomotif berskala internasional.Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025, pada pada 24 Juli - 3 Agustus mendatang, di ICE BSD City, Tangerang.
Gelaran ini memiliki tugas berat mendokrak angka penjualan mobil di Indonesia. Berdasarkan penjualan wholesales yang diolah Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), sepanjang Januari-Mei 2025 sebesar 316.981 unit. Angka tersebut turun 5,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, sebanyak 335.405 unit.
"Kalau saya lihat di sini, industri otomotif sangat vital. Tahun 2024, industri otomotif Indonesia turun sebesar 15 persen kurang lebih dibanding tahun 2023," kata Yohannes Nangoi, Ketua Umum Gaikindo, di Jakarta, Rabu (18/6/2025).
"Tahun 2025, industri otomotif kita sampai dengan bulan Mei sudah turun sebesar 5,5 persen. Indonesia, (industri) otomotif sedang tidak baik-baik saja, karena kita berat, tapi bukan berarti bahwa kita akan jatuh terus, tidak," ucapnya.
Nangoi mengungkapkan dampak pameran otomotif sangat besar terhadap penjualan mobil di Indonesia. Sebab, ada sejumlah produk baru dan juga program pembelian yang dapat menarik minat masyarakat untuk membeli mobil baru.
"Bulan depan dengan ditopang oleh yang namanya GIIAS, kita harapkan market domestik bisa akan membaik. Bulan Mei sudah menunjukkan perbaikan, ada peningkatan yang cukup baik dibanding bulan sebelumnya, mudah-mudahan di bulan Juni akan terus berlanjut peningkatan tersebut," ujarnya.
Terlebih, lanjut Nangoi, GIIAS menjadi pameran otomotif terbesar di luar China. Bahkan, dia mengklaim sebagai yang terbesar di luar China dalam jumlah peserta karena diikuti bukan hanya dari satu negara.
"Kalau saya lihat, pemerannya hanya mobil China semuanya dan jumlahnya tidak banyak. Jadi saya rasa pameran GIIAS 2025 merupakan pameran mobil terbesar dan terlengkap di dunia, di luar China yang bisa diselenggarakan Indonesia," ujarnya.