Industri Otomotif Kelebihan Kapasitas, Geely Putar Otak untuk Bertahan
Pimpinan dan pendiri Geely, Li Shufu, memperingatkan bahwa industri otomotif global saat ini tengah menghadapi masalah kelebihan kapasitas yang signifikan.
BACA JUGA - Soal Mobil Listrik, China Gagal Luluhkan Eropa
Dalam sebuah pernyataan selama forum otomotif di Chongqing, ia menekankan bahwa Geely tidak akan membangun pabrik baru atau memperluas kapasitas produksi yang ada.
Geely Holding merupakan pemilik beberapa merek besar seperti Geely Auto, Zeekr, dan Volvo.
Pernyataan Li muncul dalam konteks persaingan harga yang ketat di pasar otomotif Tiongkok, yang juga membuat produsen kendaraan di negara tersebut semakin aktif mencari peluang di pasar internasional.Situasi ini juga menarik perhatian otoritas Tiongkok, yang telah menyerukan agar persaingan harga dihentikan untuk menghindari dampak negatif pada industri secara keseluruhan.
Beberapa produsen besar Tiongkok seperti BYD, Chery, dan Great Wall Motor telah mengambil langkah untuk membangun pabrik di luar negeri guna menampung kelebihan produksi.
Namun, Geely telah memilih pendekatan yang berbeda dengan berencana untuk memanfaatkan fasilitas produksi Renault di Brasil.
Selain itu, Geely juga akan mengambil saham minoritas dalam operasi Renault di negara Amerika Selatan tersebut, sebuah langkah yang diumumkan pada bulan Februari.
Namun, menurut laporan Reuters pada bulan April, persetujuan untuk kemitraan tersebut dikatakan telah ditunda oleh otoritas Tiongkok.
Geely, dalam tanggapannya, menekankan bahwa kemitraan mereka dengan Renault di Brasil sejauh ini berjalan lancar dan sukses.





