Kuda Besi Listrik Xiaomi Tiba-Tiba Letoy! 1.548 HP Dipangkas Jadi 900 HP, Pemilik Mencak-mencak!

Kuda Besi Listrik Xiaomi Tiba-Tiba Letoy! 1.548 HP Dipangkas Jadi 900 HP, Pemilik Mencak-mencak!

Otomotif | sindonews | Sabtu, 24 Mei 2025 - 12:12
share

Bagi para pecinta kecepatan, ini adalah mimpi buruk yang menjadi kenyataan. Bayangkan membeli sebuah mobil listrik super canggih, Xiaomi SU7 Ultra, yang menjanjikan tenaga buas 1.548 tenaga kuda (HP) dan akselerasi dari 0 hingga 100 km/jam dalam waktu kurang dari dua detik!

Sebuah mobil yang digadang-gadang mampu membuat Tesla Model S Plaid gemetar. Produksi tahun 2025 bahkan ludes terjual hanya dalam hitungan jam. Namun, di balik euforia itu, tersembunyi sebuah drama: pemilik SU7 Ultra mengeluh bahwa kendaraan mereka kehilangan tenaga secara drastis setelah pembaruan perangkat lunak terbaru!

Awalnya, Xiaomi tampaknya tak melihat masalah dalam melepaskan 1.548 HP ke jalan umum. Berbahaya? Jelas. Potensi kecelakaan semakin besar. Mereka tidak ingin kejadian kecelakaan yang melibatkan Xiaomi SU7 pada 29 Maret 2025 di jalan tol Dezhou-Shangrao, di Provinsi Anhui, China, terulang kembali.

Karena itu, Xiaomi meluncurkan pembaruan over-the-air (OTA) yang secara "senyap" mengurangi keluaran daya mobil menjadi hanya 900 HP untuk penggunaan sehari-hari.

Tentu saja, ini sebuah pemangkasan yang brutal, memangkas sekitar 648 tenaga kuda dari apa yang telah dibayar mahal oleh konsumen.

Para pengemudi pun syok berat. Meskipun 900 HP masih tergolong cepat, itu bukan lagi akselerasi 0-100 km/jam dalam 1,98 detik yang mereka bayar.

Dan yang lebih menyebalkan, jika pengguna ingin membuka kembali seluruh 1.548 "kuda liar" itu, mereka harus pergi ke sirkuit balap resmi dan menyelesaikan "penilaian waktu putaran mode kualifikasi". Sebuah ironi yang membuat para pemilik merasa terjebak dalam "jebakan pasca-penjualan".

Keluhan dan kemarahan pun tak butuh waktu lama untuk membanjiri media sosial, forum, dan media massa. Para pengguna merasa telah menerima "versi banci" dari kendaraan performa tinggi yang mereka beli.

"Ini tidak adil! Saya membeli mobil dengan tenaga 1.548 HP, bukan 900 HP. Mereka mengambil apa yang sudah saya bayar! Ini penipuan!" ujar seorang pemilik SU7 Ultra yang geram di salah satu platform media sosial, mencerminkan kemarahan kolektif.

Dihadapkan pada tekanan publik yang masif, Xiaomi akhirnya mengakui kesalahan mereka. Perusahaan berjanji untuk mengembalikan akses tak terbatas ke seluruh 1.548 HP. Namun, sebagai ganti rugi, mereka tidak menawarkan pengembalian dana.

Sebagai gantinya, mereka memberikan paket kompensasi berupa hadiah promosi senilai hingga USD8.000 (sekitar Rp128 juta) kepada semua pembeli SU7 Ultra yang terdampak.

"Kami menghargai umpan balik yang penuh semangat dari komunitas kami dan akan memastikan transparansi yang lebih baik ke depannya," demikian pernyataan Xiaomi, mencoba meredakan amarah konsumen.

Lantas, apa saja isi paket hadiah "pengobat luka" itu?

Hadiah pertama adalah kap carbon fibre dengan ventilasi ganda, yang bernilai USD5.600 (sekitar Rp89,6 juta). Aksesori ini akan diberikan kepada semua pengguna yang membeli SU7 Ultra sebelum 10 Mei lalu.

Hadiah kedua adalah voucher poin loyalitas senilai USD2.400 (sekitar Rp38,4 juta), yang dapat digunakan di semua toko resmi Xiaomi untuk produk, layanan, atau upgrade.

Namun, drama belum berakhir di sini. Xiaomi telah menyatakan bahwa modifikasi pesanan yang ada dan pengiriman hood carbon fibre akan menyebabkan keterlambatan pengiriman di masa mendatang. Meski begitu, mereka mengklaim penantian ini sepadan.

"Kami mengakui bahwa keputusan sebesar ini harus dibuat dengan masukan dari pelanggan kami," demikian pernyataan perusahaan.

Kasus ini memicu perdebatan lebih luas tentang masa depan mobil di era perangkat lunak: bisakah merek mengubah perilaku mobil dari jarak jauh, bahkan setelah mobil itu terjual? Xiaomi telah belajar bahwa tidak boleh bermain-main dengan ekspektasi mereka yang membayar untuk pengalamanekstrem.

Topik Menarik