BYD Kalahkan Tesla di Eropa untuk Pertama Kalinya, AS Semakin Merana
Tesla yang telah menguasai pasar Eropa harus mengakui kekalahan dari BYD. Penjualan BYD tercatat melewati Tesla pada segmen kendaraan listrik pasar benua biru. Ini terjadi untuk pertama kalinya.
Seperti dilansir dari Jato, BYD yang telah mendaftarkan 7.231 kendaraan EV bertenagakan baterai ada bulan April, menurut periset pasar Jato Dynamics. Data BYD artinya terjadi kenaikan 169 dari tahun sebelumnya.
BYD telah masuk ke dalam 10 merek teratas berdasarkan penjualan kendaraan listrik. Tesla berada di posisi kedua karena pendaftarannya anjlok 49.Menurut data JATO Dynamics untuk 28 negara Eropa*, pendaftaran mobil penumpang baru di Eropa tetap stabil bulan lalu.
Pada bulan April, total 1.078.521 mobil baru terdaftar, 1.399 unit lebih banyak daripada bulan yang sama pada tahun 2024. Pendaftaran tahun berjalan, yang mencakup periode antara Januari dan April 2025, berjumlah 4.467.681 unit, atau hanya 6.560 lebih banyak daripada periode yang sama pada tahun 2024.
“Meskipun perbedaan antara total penjualan bulanan kedua merek mobil tersebut mungkin kecil, namun implikasinya sangat besar,” kata analis Jato Dynamics, Felipe Munoz, dalam sebuah pernyataan melalui email. “Ini adalah momen penting bagi pasar mobil Eropa.” kata Felipe Munoz, Analis Global di JATO Dynamics.
Tesla terus mengalami pelemahan tajam meskipun ada percepatan pertumbuhan di segmen mobil listrik Eropa. Pendaftaran naik 28 di seluruh industri, dengan pemimpin pasar Volkswagen menjual 61 lebih banyak mobil EV pada bulan April dibandingkan tahun sebelumnya. Merek Skoda dari Volkswagen AG, mengalami peningkatan lebih dari tiga kali lipat dalam hal pendaftaran mobil listrik.
BYD mengalahkan Tesla dengan selisih yang lebih besar lagi jika menyertakan kendaraan plug-in hybrid electric vehicles (PHEV) dari produsen mobil tersebut. Total penjualan perusahaan asal China ini melonjak 359, kata Jato.
Pada bulan April 2025, kendaraan listrik bertenaga baterai (BEV) dan kendaraan listrik hibrida plug-in (PHEV) secara gabungan menyumbang 26 dari pendaftaran mobil baru di Eropa, sebuah rekor baru, dengan merek mobil Tiongkok menjadi penyokong utama pertumbuhan ini. BEV menyumbang 17 dari total ini, naik dari 13,4 pada bulan April 2024, sementara plug-in hybrid menyumbang 9 dari pendaftaran bulanan, naik dari 6,9 pada bulan yang sama tahun lalu.
Meskipun ada pengenaan tarif oleh Uni Eropa, pendaftaran mobil listrik yang dibuat oleh produsen mobil Tiongkok pada bulan April meningkat sebesar 59 dari tahun ke tahun, mencapai hampir 15.300 unit. Dalam segmen ini, produsen mobil dari Eropa, Jepang, Korea, dan AS mencatat peningkatan sebesar 26.
Segmen PHEV mengalami perkembangan yang signifikan, karena volume dari pemain Tiongkok meningkat sebesar 546 dari tahun ke tahun, dari 1.493 unit pada April 2024 menjadi 9.649 unit pada April 2025, yang berarti merek mobil China kini menyumbang hampir 10 dari total jumlah PHEV yang terdaftar di Eropa. “Masih harus dilihat apakah UE akan menanggapi lonjakan PHEV buatan Tiongkok dengan mengenakan tarif pada kendaraan ini juga,” komentar Munoz.
