Punya Ribuan Bus, Begini saat PO Sinar Jaya Kumpul di Restoran seperti Terminal Pribadi
JAKARTA, iNews.id - Perusahaan otobus (PO) Sinar Jaya dikenal sebagai salah satu PO bus terkaya di Indonesia dengan memiliki ribuan armada. Tak hanya itu, mereka juga memiliki restoran sendiri untuk melayani penumpang setianya.
Baru-baru ini, viral salah seorang penumpang memvideokan kondisi rumah makan PO Sinar Jaya (Sinjay) di Indramayu dengan banyak bus terpakir. Saking banyaknya, restoran tersebut lebih mirip terminal pribadi.
"Waduh! Busnya Banyak Banget, boleh minta 5 gan," tulis akun Instagram @sahabatbusindonesia yang memposting video tersebut.
Tak ayal, berbagai komentar dilontarkan netizen melihat banyaknya bus PO Sinar Jaya. Salah satunya ada yang mengingatkan penumpang jangan sampai tertukar bus.
"Diharapkan kepada seluruh penumpang untuk hafalin busnya sebelum istirahat????," a_yos***.
"Busnya ribuan ekspansi rutenya kemana-mana????," ujat @bfs***.
"Coba main ke terminal Banjarnegara atau Wonosobo udah kaya terminal pribadi milik po sinar jaya min????," kata @drex***.
"Nyalip sinar jaya ga bakal ada abisnya,udah nyalip satu eh di depannya masih banyak," ujar @faah***.
Jumlah armada bus yang dimiliki PO Sinar Jaya diperkirakan lebih dari 1.000 unit. PO asal Bekasi ini dibangun oleh Herman Rusli.
PO bus tersebut kini dikelola sang anak Teddy Kurniawan Rusli. Sebagai penerus PO Bus Sinar Jaya, latar pendidikan Teddy bukan main-main.
Dilansir dari tayangan YouTube PerpalZ, Teddy Kurniawan Rusli merupakan lulusan Jerman. Dia pertama kali ikut menjadi bagian dari PO Sinar Jaya pada 1997.
"Kuliah di Jerman. Tahun 1997 pulang ke Indonesia dan mulai join di Sinar Jaya," kata Teddy Kurniawan.
Dalam tayangan tersebut, Teddy menceritakan, tak lama setelah bergabung dengan Sinar Jaya, langsung dihadapkan dengan kondisi yang sulit, yakni krisis moneter. Berbekal ilmu yang dimiliki, Teddy berjuang bangkit dari ketepurukan.
"Pada saat itu mendekati krisis moneter, ada huru-hara. Pas balik (ke Indonesia) boro-boro mikirin internal perusahaan, masalah eksternalnya juga kan banyak ada tragedi trisakti, krisis moneter, apa boleh buat, kita mesti survive," ujarnya.
Teddy selama memimpin Sinar Jaya selalu berfokus pada manajemen perusahaan yang baik. Pasalnya menurutnya, itu adalah kunci utama bisnis bisa bertahan dalam waktu lama.
"Saya dulu sering ketemu tamu luar negeri. Pertanyaan yang sering mereka sampaikan adalah berapa lama perusahaan ini berjalan. Sampai saya bosen kenapa selalu itu yang ditanyakan, dan ya kalau perusahaan bisa bertahan berarti manajemennya baik," ujar Teddy.
Selain mengutamakan kondisi internal perusahaan yang stabil, Teddy juga dalam kepemimpinannya selalu mengedepankan keselamatan penumpang. Salah satunya adalah dengan menerapkan aturan batas kecepatan yang terus doingatkan kepada para pengemudi PO Bus.
"Banyak yang bilang Sinar Jaya keong. Tapi ya sebenarnya memang aturan yang benar, di jalan tol itu paling cepat 90 km/jam. Kecelakaan itu kondisinya sepersekian detik, dan risiko semakin tinggi saat kecepatan tinggi, nah ini apakah pengemudi bisa meng-handle," katanya.
Teddy mengaku tak peduli dengan komentar miring terkait kecepatan yang ditujukan kepada Sinar Jaya asalkan penumpang selamat sesuai tagline resmi PO Sinar Jaya, yakni, Aman, Terjangkau, Terpercaya.