5 Kebiasaan Buruk Penyebab CVT Motor Matik Cepat Rusak, Nomor 2 Sering Tidak Disadari

5 Kebiasaan Buruk Penyebab CVT Motor Matik Cepat Rusak, Nomor 2 Sering Tidak Disadari

Otomotif | inews | Senin, 19 Agustus 2024 - 20:52
share

JAKARTA, iNews.id - Skuter matik (skutik) kini menjadi pilihan banyak masyarakat Indonesia karena lebih mudah dikendaraai. Motor jenis ini mengandalkan Continuously Variable Transmission (CVT) sebagai penyalur tenaga dari mesin ke ban belakang.

Komponen tersebut memungkinkan motor untuk mengubah transmisi tanpa harus melakukan perpindahan gigi secara manual, seperti motor bebek atau sport. Untuk menjaga performa, pengguna motor matic harus menghindari kebiasaan yang dapat merusak komponen tersebut.

Seperti diketahui, di dalam CVT terdapat beragam komponen yang saling berkaitan untuk menggerakkan motor. Sebab itu, wajib diketahui lima kebiasaan buruk yang dapat merusak komponen CVT motor matik.

1. Bawa Beban Berlebih 

Perlu diketahui bahwa setiap kendaraan memiliki batas muatan beban masing-masing. Hal ini sudah tercantum dalam buku panduan motor tersebut. Dengan membawa beban berlebihan, kinerja CVT akan semakin berat. 

Beban berlebih juga dapat memengaruhi performa motor secara keseluruhan. Sebab itu, untuk menjaga agar CVT tetap dalam kondisi baik, pastikan tidak membawa beban yang melebihi batas kapasitas motor.  

2. Menahan Gas saat Macet dan Menanjak 

Menahan gas dalam kondisi jalanan macet atau saat melewati di tanjakan dapat menyebabkan panas berlebih pada CVT. Kebiasaan buruk ini kerap tidak disadari padahal dapat merusak komponen-komponen di dalamnya, seperti v-belt dan roller. 

Selain itu, kebiasaan menahan gas saat macet juga dapat menyebabkan CVT bekerja lebih keras dari yang seharusnya. Hal ini bisa menyebabkan komponen CVT lebih cepat aus.  

3. Memaksakan Kendaraan Kondisi Tidak Baik

Mengabaikan gejala kerusakan pada motor matic juga dapat menyebabkan CVT rusak. Contohnya, ketika mengeluarkan asap putih atau tenaganya berkurang pada saat melalui jalan menanjak.

Mengendarai motor dalam kondisi seperti ini dapat memperburuk kerusakan yang sudah ada dan berujung pada biaya perbaikan lebih besar. Selain itu, mengabaikan gejala-gejala ini dapat membahayakan keselamatan pengendara. 

Jika mulai menemukan gejala yang tidak baik pada motor, segera hentikan perjalanan dan melakukan pengecekan. Selain itu, ini juga berguna untuk mendinginkan komponen CVT. 

4. Perawatan Kurang Maksimal

Perawatan rutin menjadi kunci untuk menjaga performa CVT tetap optimal. Sayang, banyak pemilik motor matic yang kerap mengabaikan perawatan berkala pada CVT. Padahal, penggantian oli CVT, pengecekan v-belt, dan komponen lainnya perlu dilakukan untuk menjaga performa tetap optimal. 

Penggantian oli CVT yang terlambat atau diabaikan dapat mengakibatkan gesekan yang berlebihan pada komponen CVT. Ini dapat mempercepat keausan dan kerusakan pada komponen tersebut.

Selain itu, belt yang aus atau retak dapat menyebabkan penurunan performa motor secara keseluruhan. Sebab itu, penting untuk selalu melakukan perawatan CVT sesuai jadwal ditetapkan.

5. Oli CVT Buruk 

Kebiasaan berikutnya yang dapat menyebabkan CVT motor cepat rusak, yaitu menggunakan oli berkualitas buruk. Pemilihan oli yang tepat sangat penting untuk mendukung kinerja CVT. 

Selain itu, oli yang tidak sesuai dapat menyebabkan panas berlebih pada CVT. Hal ini dapat memicu kerusakan pada pada komponen-komponen lain di dalamnya. 

Topik Menarik