Jumlah Penumpang Bus Melonjak di Atas 30 Persen, Tarif Non Ekonomi Naik hingga 100 Persen

Jumlah Penumpang Bus Melonjak di Atas 30 Persen, Tarif Non Ekonomi Naik hingga 100 Persen

Otomotif | inews | Selasa, 9 April 2024 - 06:39
share

JAKARTA, iNews.id - Mudik Lebaran 2024, perusahaan otobus (PO) rata-rata mencatatkan kenaikan jumlah penumpang di atas 30 persen. Mereka menilai okupansi penumpang pada Lebaran tahun ini lebih baik dibandingkan periode sebelumnya.

Ketua Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indoneaia (IPOMI) dan Pengurus Organda, Kurnia Lesani Adnan (Sani) mengatakan, berdasarkan laporan dari para pengusaha bus jumlah penumpang tahun ini lebih baik. Ini dapat dilihat dari jumlah penumpang mudik dan reservasi arus balik.

"Kenaikannya diperkirakan di atas 30 persen. Namun, ini terjadi karena harinya pendek waktu cuti bersamanya berdekatan dengan Lebaran," ujarnya, saat berbicang dengan jurnalis di Jakarta, Senin (8/4/2024).

Bagaimana mengenai tarif bus yang naik siginifikan? "Soal tarif saya perlu deklar. Ada dua jenis pelayanan angkutan bus ekonomi dan non ekonomi. Tarif bus ekonomi dikeluarkan dan diawasi oleh pemerintah dengan batas kenaikan tarif maksimal 30 persen," katanya.

Namun, lanjut dia, mayoritas konsumen saat ini memilih non ekonomi karena lebih nyaman. Di kelas non ekonomi banyak pilihan, mulai dari kelas bisnis AC, eksekutif, super eksekutif, priority, sleeper, hingga double decker.

"Pricing tinggi kenaikannya rata-rata 80-100 persen. Untuk bus di area area Jawa Tangah memang kenaikannya hingga 100 persen. Misal dari biasa Rp270.000 sekarang naik jadi Rp450.000," katanya

Sani menilai sebenarnya ini tidak menjadi keuntungan besar. Sebab, di hari biasa tarif normal sebenarnya adalah Rp300 ribuan. Namun, karena persaingan ketat mereka berusaha menekan harga jadi sekitar Rp270.000.

"Belum lagi arus baliknya penumpang kosong. Kenaikan tarif ini juga untuk menutupi (subsidi) kerugian penumpang kosong," ujarnya.

Topik Menarik