Mobil Listrik Sering Pakai Fast Charging, Ini yang Akan Terjadi

Mobil Listrik Sering Pakai Fast Charging, Ini yang Akan Terjadi

Otomotif | inews | Senin, 1 April 2024 - 07:38
share

JAKARTA, iNews.id Baterai menjadi komponen terpenting pada kendaraan listrik yang berperan memberikan sumber energi ke seluruh perangkat mobil. Tapi, benarkah fitur fast charging atau pengisian daya cepat bisa membuat baterai cepat rusak?

Pengamat otomotif sekaligus pakar teknologi mobil listrik Institut Teknologi Bandung (ITB) Agus Purwadi mengatakan sebisa mungkin charging tersebut digunakan hanya dalam keadaan darurat. Kebiasaan mengisi daya baterai dengan fitur fast charging dapat menurunkan kualitas baterai, sehingga lebih cepat menurun ketimbang perkiraan pabrikan.

Untuk pegecasan cepat itu memang semua jenis baterai tidak direkomendasikan nanti usianya akan menurun. Paling tidak itu medium. Menurut saya bukan pengisian cepat yang diperbanyak, dan itu hanya untuk keadaan darurat, ujar Agus saat dihubungi jurnalis iNews Media Group.

Agus menuturka fitur fast charging sebenarnya memaksa baterai terisi daya lebih cepat dengan tegangan listrik tinggi. Hal tersebut yang membuat sel baterai akan melemah, sehingga kualitasnya akan menurun dalam waktu singkat.

Jadi pada prinsipnya baterai punya AH, amper hours. Biasanya paling cepat itu normalnya hitungan jam. Kalau fast charging itu di bawah hour kan, menitan. Berarti charging-nya 2 kali kapasitas, dipaksa lah artinya, otomatis termal naik. Kalau termal naik, keawetannya turun, ujar Agus.

Saat ini, keraguan masyarakat dalam membeli kendaraan listrik adalah proses pengisian baterai yang membutuhkan waktu cukup lama. Berbeda dengan kendaraan konvensional yang hanya butuh waktu paling lama 5 sampai 15 menit.

Bagi baterai, fast charging itu memperpendek usia baterai. Itu sangat-sangat berpengaruh. Masalahnya, pengguna kan maunya cepat. Tapi lithium ferro-phosphate (LFP) itu relatif termalnya baik, tinggi, jadi relatif aman kalau mau cas cepat. Itu masih aman, ucapnya.

Menurutnya, pemerintah dan produsen mobil listrik perlu memperbanyak jumlah Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dengan jenis medium. Ini dirasa paling cocok bagi kendaraan listrik agar usia baterai sesuai dengan perhitungan pabrikan.

Terpenting adalah persebaran SPKLU diperbanyak dan merata sehingga pengguna kendaraan listrik tak perlu pengisian cepat. Secepat-cepatnya masih di atas 30 menit untuk fast charging, dan itu pun tidak direkomendasikan. Jadi yang pas itu medium charging yang harus disebar, kapasitasnya juga sudah 15 kW jadi sudah cukup lah, ujar Agus.

Topik Menarik