Riset Penggunaan Ride Sharing Sepeda Listrik, Segini Jumlah Emisi Karbon yang Dipangkas

Riset Penggunaan Ride Sharing Sepeda Listrik, Segini Jumlah Emisi Karbon yang Dipangkas

Otomotif | inews | Rabu, 20 Maret 2024 - 14:15
share

JAKARTA, iNews.id - Dalam upaya menekan polusi udara, pemerintah terus mendorong penggunaan kendaraan listrik. Salah satunya yang saat ini banyak digunakan adalah sepeda listrik (e-bike).

Seberapa besar pengaruh penggunaan sepeda listrik terhadap pengurangan emisi karbon? Beam Mobility, layanan mikromobilitas melakukan riset atas penggunaan ride sharing e-bike Beam di beberapa wilayah.

Country Lead Beam Mobility Indonesia, Ricky Sjofyan mengungkapkan selama 2023, penggunaan armada Beam Mobility berhasil menghindarkan 238-ton CO2 dibandingkan dengan emisi CO2 yang dihasilkan sepeda motor. 

"Data ini diperoleh melalui perhitungan default dari layanan Beam secara real time di tujuh area, sehingga didapatkan jumlah trip, unit yang digunakan serta waktu penggunaan," ujarnya, dalam keterangan pers Rabu (20/3/2024). 

Ricky menerangkan, seluruh armada Beam Mobility sudah dilengkapi dengan teknologi IoT (internet of thinks) Geofence. Teknologi ini memungkinkan Beam Mobility memonitor kondisi kendaraan secara real-time, memberi batasan untuk wilayah ataupun area yang bisa dilewati setiap pengendara e-bike Beam, serta secara otomatis dapat mendeteksi jika terdapat permasalahan pada kendaraan Beam. Teknologi Geofence juga digunakan untuk mendeteksi ketika armada membutuhkan pergantian baterai.

Armada Beam Mobility memiliki kecepatan yang dibatasi maksimal 25 km/jam. Setiap armada dilengkapi dengan petunjuk penggunaan dan petunjuk keselamatan dalam berkendara. 

Dalam risetnya, Beam Mobility berhasil mempertahankan tingkat kepuasan pelanggan hingga 99 persen dengan rata-rata keluhan 0,55 persen setiap bulan.

Sementara dari total keluhan yang diterima divisi layanan pelanggan Beam Mobility, beberapa membahas unit yang tidak bisa digunakan (20,5 persen), ketidakpahaman konsumen untuk melakukan end trip (18 persen) serta Informasi tambahan yang dibutuhkan (16 persen). 

“Ini adalah sebuah hasil upaya kolektif atas komitmen kami untuk terus mengoptimalkan kualitas layanan Beam Mobility dalam layanan, serta response-time bagi rangers dan Marshals menjadi di bawah 30 menit, di samping peningkatan kinerja perangkat lunak kami yang selalu dilakukan setiap saat,” kata Ricky.

Dia menjelaskan secara spesifik pihaknya melihat pola perjalanan armada Beam Mobility khususnga di kawasan Bintaro, lebih banyak terpusat pada area perkantoran dan stasiun kereta.

Berdasarkan data operasional penggunaan armada Beam Mobility, perjalanan dari stasiun Pondok Ranji Baru dan stasiun Jurang Mangu menjadi salah satu kontributor yang signifikan bagi jumlah perjalanan di Bintaro dari tiga titik parkir. Disusul dengan perjalanan yang dilakukan ke beberapa area apartemen di Bintaro dari 10 titik.

Topik Menarik