Rumah Sakit di Malang Hadirkan Teknologi Sport Science, Bisa Pulihkan Cedera ACL Tanpa Operasi
MALANG, celebrities.id - Layanan kesehatan pengobatan cedera panggul dan lutut terpadu dan komprehensif diluncurkan sebuah rumah sakit di Kota Malang.
Layanan ini membuat layanan pengobatan cedera lutut dan panggul pertama yang ada di Jawa Timur, serta tergolong masih sedikit di Indonesia.
Layanan pengembangan sport science ini sekaligus juga menjadi kabar gembira bagi para atlet-atlet profesional, yang mengalami cedera di ACL atau cedera ligamen lutut.
Pasalnya sebelum ada layanan pengobatan terpadu ini, mayoritas atlet masih melakukan pengobatan ke luar negeri seperti Singapura atau Malaysia.
Dokter spesialis ortopedi dr. Edi Mustamir mengklaim bila layanan pengobatan lutut dan panggul ini menjadi yang pertama di Jawa Timur, bahkan masih tergolong sedikit di Indonesia.
Layanan hip and knee di RS Persada sendiri menjadi keunggulan baru diluncurkan beberapa waktu lalu.
"Jadi ini satu-satunya di malang dan Jawa timur yang komprehensif. Jadi kita bisa satu atap, ada layanan satu atap pada waktu bersamaan ada dokter klimatologis, dokter ortopedi, dokter rehab, pada waktu bersamaan, rasanya juga ada belum di tempat lain," ucap dr. Edi Mustamir kepada MPI, Senin (13/2/2023).
Menurutnya, ada beberapa faktor yang menyebabkan masyarakat Indonesia memilih melakukan pengobatan lutut dan panggul ke luar negeri.
Salah satunya Informasi yang kurang tersampaikan, sebab selama ini jika mencari informasi pengobatan lutut dan panggul.
Padahal jika dikalkulasikan penyakit lutut dan panggul di masyarakat cukup tinggi, baik di usia muda hingga usia lanjut.
"Kadang masyarakat belum terinformasi dengan baik tentang ini dan memang ini masyarakat seluruh Indonesia tentang pelayanan yang masih kurang harus ke mana, harus kemana, sehingga kalau kita mencari yang paling duluan Singapura, Malaysia, luar negeri, Indonesia tidak terlalu walaupun sebenarnya ahli lutut cukup banyak di Indonesia," tuturnya.
"Ada yang khusus sport, sebenarnya kita banyak ahli, cuma kita belum bisa menginformasikan secara luas ke masyarakat, sehingga memang banyak yang belum tahu informasi, sehingga mereka banyak yang ke luar negeri mungkin masalah edukasi," katanya.
Di sisi lain, dokter spesialis Rheumatologist dr. Bagus Putra Putu Suryana mengungkapkan, ada cerita dari tim medis Bima Sakti salah satu tim di Indonesia Basket League (IBL), yang mengaku terkejut bila ada layanan khusus rumah sakit yang fokus pada pengobatan cedera lutut.
Padahal selama ini tim medis dari Bima Sakti kerap membawa atlet-atlet mereka yang cedera berobat ke luar negeri.
"Dari Bima sakti pun tidak tahu kalau operasi bisa dikerjakan di Indonesia, tidak mesti ke luar negeri. Artinya miskin informasi, padahal sudah kita kerjakan rutin, tapi selevel kelas klub nggak tahu kalau bisa dikerjakan di sini," ujar Bagus Putra.
Sementara itu, dr. Krisna Yuarno Phatama selaku dokter spesialis ortopedi menjelaskan, selama ini untuk penanganan cedera lutut dan panggul telah menangani para pasien - pasien atlet-atlet olahraga, baik pesepakbola dari Tim Nasional (Timnas), pesepakbola dari Arema, atlet-atlet basket, dengan keunggulan tanpa perlu operasi.
"Banyak kita tangani, tidak selalu perlu untuk operasi. Itulah keunggulan kami yaitu komprehensif kadang ini cuma perlu penguatan otot di daerah sini, kadang perlu menambah fleksibilitas pengembangan itu," tutur Krisna.







