Resmi IPO, Pertamina Geothermal Janji Bagi Dividen 50 Persen

Resmi IPO, Pertamina Geothermal Janji Bagi Dividen 50 Persen

Otomotif | BuddyKu | Kamis, 2 Februari 2023 - 08:25
share

JAKARTA, iNews.id - PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) yang resmi melakukan penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) berjanji akan membagikan dividen sebesar 50 persen dari laba bersih kepada pemegang saham.

Direktur Keuangan Pertamina Geothermal, Nelwin Aldriansyah, mengatakan bahwa perseroan memang berkomitmen membagikan dividen dari laba bersih tahun ini kepada para pemegang saham terkait IPO.

Kita akan membagikan dividen mulai tahun buku 2023, jadi investor publik yang masuk di IPO ini akan mendapatkan dividen dari tahun buku 2023 yang akan dibagikan pada 2024, kata Nelwin dalam paparan publik PGE di Jakarta, Rabu (1/3/2023).

Sebelumnya, perusahaan yang ditargetkan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada akhir Februari 2022 ini, membagikan dividen sebesar 30.000 dolar AS untuk tahun buku 2021 setelah absen pada dua tahun sebelumnya. Adapun, dividen tersebut telah dibayarkan seluruhnya pada 17 Mei 2022 lalu.

Seperti diketahui, Pertamina Geothermal melepas sebanyak 10,35 miliar saham atau 25 persen dari total modal ditempatkan dan disetor perseroan. Adapun, harga penawaran awal yang ditetapkan sebesar Rp820 hingga Rp945 per saham. Melalui IPO ini, perseroan mengincar dana segar sebesar Rp9,78 triliun.

Perihal penggunaan dana, perseroan akan menggunakan sebesar 85 persen dana hasil IPO untuk pengembangan usaha hingga 2025 mendatang. Secara rinci, sebesar 55% akan digunakan untuk belanja modal atau capital expenditure (capex) atau investasi pengembangan kapasitas tambahan dari Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) operasional perseroan saat ini, yang dilakukan melalui pengembangan konvensional dan utilisasi co-generation technology untuk memenuhi permintaan tambahan dari pelanggan eksisting perseroan.

Pengembangan tersebut sebagian besar akan digunakan antara lain untuk WKP Lahendong, WKP Hululais, WKP Lumut Balai dan Margabayur, WKP Gunung Way Panas, WKP Sungai Penuh, dan WKP Gunung Sibayak-Gunung Sinabung.

Selanjutnya, sebesar 33% akan digunakan untuk capex atau investasi pengembangan kapasitas tambahan dari WKP operasional perseroan saat ini, yang dilakukan melalui pengembangan konvensional dan utilisasi co-generation technology untuk mengantisipasi kebutuhan pasar baru.

Pengembangan ini sebagian besar akan digunakan antara lain untuk WKP Lumut Balai dan Margabayur, WKP Hululais, WKP Gunung Way Panas, dan WKP Kamojang-Darajat.

Kemudian, sekitar 12 persen akan digunakan oleh perseroan untuk capex atau investasi pengembangan kemampuan digital, analitik, dan manajemen reservoir untuk mendukung production, operation and maintenance excellence.

Sementara itu, sebesar 15 persen atau sebanyak-banyaknya 100 juta dolar AS dari dana hasil IPO akan digunakan untuk pembayaran sebagian facilities agreement tertanggal 23 Juni 2021 antara perseroan dengan Mandated Lead Arrangers, Kreditur Sindikasi Awal dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebagai facility agent.

Topik Menarik