Mobil Jenazah Ratu Elizabeth II Tinggalkan Istana Balmoral Menuju Edinburgh

Mobil Jenazah Ratu Elizabeth II Tinggalkan Istana Balmoral Menuju Edinburgh

Otomotif | BuddyKu | Minggu, 11 September 2022 - 17:30
share

Mobil yang membawa peti jenazah Ratu Elizabeth II,telah meninggalkan Istana Balmoral, Skotlandia menuju Istana Holyroodhouse, Edinburgh, Minggu (11/9) sekitar pukul 10 pagi waktu setempat.

Dari kaca jendela mobil jenazah, terlihat rangkaianbunga di ataspeti jenazah yang berselimutkan kain khas Royal Standard, yang didominasi warna kuning dan biru.

Iring-iringan mobil jenazah Ratu Elizabeth II meninggalkan Istana Balmoral, Skotlandia, Minggu (9/9). (Foto: BBC)

Rangkaian bunga itu terdiri dari beberapa kembang favorit Ratu. Ada bunga heather putih, dahlia, dan sweet pea, yang semuanya berasal dari kebun Istana.

Di mobil kedua iring-iringan, tampakanakkedua Ratu Elizabeth: PutriAnne dan suaminya, Vice Admiral Sir Tim Laurence.

Rombongan akan menempuh perjalanan sepanjang 282 kilometer, berdurasi enam jam. Melalui daerah Aberdeen dan Dundee.

Ribuan warga tampak berbaris di pinggir jalan. Memberikan penghormatan terakhirnya untuk Sang Ratu yang telah memimpin monarki Inggris selama 70 tahun.

Warga Inggris di sepanjang jalan antara Istana Balmoral - Edinburgh berbaris, memberikan penghormatan terakhir untuk Ratu Elizabeth II, Minggu (11/9). (Foto: BBC)


Sementara puluhan ribu orang berkumpul di Istana Kerajaan, untuk memberikan penghormatan terakhir dan meninggalkan karangan bunga, sejak Ratu Elizabeth II wafat di usia 96 tahun pada Kamis (9/9).

Peti jenazah Ratu diperkirakan tiba di London pada Selasa (13/9). Jenazah akan dibaringkan di Westminster Hall pada Rabu (14/9).

Sedangkan pemakaman resmi kenegaraannya, akan dihelat di Westminster Abbey pada 19 September mendatang.

Sejumlah pemimpin dunia yang akan menghadiri pemakaman resmi kenegaraan Ratu Elizabeth II di antaranya adalah Presiden Amerika SerikatJoe Biden, Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden Korea Selatan Yoon Seok-yeol, Kaisar Jepang Naruhito,dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida. ***

Topik Menarik