Komentar Mengejutkan Fermin Aldeguer Usai Juara MotoGP Mandalika 2025

Komentar Mengejutkan Fermin Aldeguer Usai Juara MotoGP Mandalika 2025

Olahraga | inews | Minggu, 5 Oktober 2025 - 19:30
share

LOMBOK, iNews.id - Fermin Aldeguer memberikan komentar mengejutkan usai meraih kemenangan perdana di MotoGP Mandalika 2025. Pembalap Gresini Racing itu mengaku tidak menyangka bisa tampil sekuat ini dan bahkan sempat diliputi trauma setelah kalah di sprint race sehari sebelumnya.

Balapan yang digelar di Sirkuit Mandalika, Lombok, pada Minggu (5/10/2025) menjadi momen bersejarah bagi Aldeguer. Dia yang start dari posisi kedua berhasil merebut pimpinan balapan usai Marco Bezzecchi (Aprilia Racing) terjatuh dalam insiden dengan Marc Marquez (Ducati Lenovo). Setelah itu, Aldeguer tak terkejar hingga garis finis.

Meski terlihat dominan, Aldeguer mengaku kemenangan itu terasa sangat sulit. Dia bahkan menyebut balapan utama terasa dua kali lebih panjang dibanding sprint race sehari sebelumnya.

“Sejujurnya, itu tidak mudah, sama sekali tidak mudah. Yang bisa saya pastikan, rasanya sangat panjang. Hari ini, dua kali lebih panjang dari kemarin. Saya merasa sangat baik sejak awal,” ujar Aldeguer dikutip dari Motosan.

Lebih lanjut, Aldeguer menyinggung bagaimana dirinya masih menunggu ancaman dari Bezzecchi. Kekalahan di sprint race Sabtu (4/10/2025) meninggalkan kesan mendalam dan membuatnya waspada sejak lap pertama.

“Saya menunggu respons Bezzecchi; saya tidak tahu apa yang terjadi. Kemarin mereka sudah menandai saya seolah-olah dia datang dari belakang, menangkap saya. Dan saya berkata, ‘Saya tidak mau hari ini. Hari ini saya hanya ingin menjaga jarak dengan orang di belakang saya. Saya tidak ingin tahu siapa orangnya. Saya ingin balapan saya tetap berjalan jika saya yang pertama,’” ungkapnya.

Komentar itu menunjukkan bagaimana ketenangan dan strategi menjadi kunci keberhasilannya. Aldeguer menegaskan bahwa dia tidak ingin terjebak dengan pikiran siapa yang ada di belakang, melainkan hanya fokus menjaga kecepatan dan menghindari kesalahan.

Pada akhirnya, strategi itu terbukti jitu. Aldeguer berhasil melintasi garis finis tanpa tersentuh, sekaligus menorehkan sejarah sebagai pembalap termuda kedua yang menang di kelas MotoGP pada usia 20 tahun 183 hari.

Dia bahkan mengaku kaget dengan performa motornya. Pilihan ban medium sempat membuatnya ragu, tetapi ternyata memberikan kestabilan luar biasa sepanjang balapan.

“Dan begitulah adanya. Saya tidak menyangka akan memiliki kecepatan sehebat ini. Saya pikir balapannya akan kompetitif. Tapi saya tidak yakin apakah saya harus memulai dengan ban medium. Jadi saya pikir kami sangat tenang. Sekali lagi, saya rasa kami tidak membuat kesalahan apa pun,” pungkasnya.

Topik Menarik