Psywar jelang Arsenal vs PSG! Luis Enrique Ragukan Liga Inggris yang Terbaik di Dunia

LONDON, iNews.id – Pelatih Paris Saint-Germain (PSG) Luis Enrique melempar psywar jelang bentrok Arsenal. Dia meragukan Liga Inggris sebagai liga terbaik di dunia. 

Arsenal vs PSG bentrok pada leg kedua semifinal Liga Champions 2024-2025 di Emirates Stadium, Rabu (30/4/2025) pukul 02.00 WIB. Bukan hanya gengsi klub, harga diri liga domestik juga dipertarukan di sini. 

PSG sukses menyingkirkan dua tim kuat asal Inggris, Liverpool dan Aston Villa, dalam perjalanannya menuju babak empat besar kompetisi antarklub paling elite di Benua Biru itu. Tentu, sukses tersebut sedikit banyaknya mendongkrak percaya diri Les Parisiens jelang bertamu ke markas Arsenal. 

Namun, ketika ditanya apakah keberhasilan itu akan menjadi modal penting melawan Arsenal, Enrique menjawab tidak tahu. Dia malah menyenggol Pelatih Arsenal Mikel Arteta.  

“Mungkin itu pertanyaan yang lebih tepat untuk Tuan Arteta. Tapi dari sisi kepercayaan diri, tentu sangat positif. Kami berhasil mengalahkan Liverpool, yang notabene juara Liga Inggris musim ini. Meski begitu, hasil masa lalu tidak selalu mencerminkan hasil pertandingan selanjutnya,” katanya dalam jumpa pers, Senin (28/4/2025), dikutip Sky Sports.

Bahkan, kemenangan PSG atas Liverpool dan Aston Villa membuat Enrique semakin sesumbar dan meledek klaim bahwa Liga Inggris merupakan liga terbaik di dunia.  

“Semua orang selalu menyebut Liga Inggris sebagai yang terbaik di dunia. Saya pribadi belum tentu sependapat dengan anggapan itu. Tapi yang pasti, kami datang dengan penuh kepercayaan diri dan siap menghadapi laga semifinal,” ucapnya. 

Menariknya, empat tim semifinalis musim ini berasal dari negara berbeda: Arsenal dari Inggris, PSG dari Prancis, Barcelona dari Spanyol, dan Inter Milan dari Italia. 

Meskipun begitu, Inggris berhasil mengamankan satu tempat otomatis di Liga Champions musim depan berkat performa klub-klubnya di ajang UEFA. Liga Spanyol menyusul sebagai liga dengan performa terbaik kedua.

Musim sebelumnya dominasi justru dipegang oleh Liga Jerman dan Liga Italia, menurut peringkat koefisien UEFA.