Shin Tae-yong Pening, 3 Masalah Ini Ganggu Persiapan Timnas Indonesia U-23 Lawan Guinea

Shin Tae-yong Pening, 3 Masalah Ini Ganggu Persiapan Timnas Indonesia U-23 Lawan Guinea

Olahraga | kutai.inews.id | Rabu, 8 Mei 2024 - 09:31
share

PARIS, iNewsKutai.id - Persiapan timnas Indonesia menghadapi Guinea belum maksimal. Sejumlah masalah yang mendera tim membuat pelatih Shin Tae-yong pening.

Timnas Indonesia dan Guinea harus saling bunuh pada babak playoff Olimpiade Paris 2024 di Stade INF Clairefontaine pada Kamis (9/5/2024) besok. Ini menjadi tiket terakhir bagi kedua tim untuk bisa tampil di ajang multievent terbesar di dunia tersebut.

Indonesia sebelumnya terpaksa mengikuti babak playoff setelah kalah pada perebutan posisi ketiga Piala Asia U-23 melawan Irak. Hal serupa dialami Guinea yang kalah dari Mali pada perebutan peringkat ketiga Piala Afrika U-23.

Khusus timnas Indonesia, ini menjadi peluang mengakhiri puasa tampil di Olimpiade dalam 68 tahun terakhir. Namun, persiapan Indonesia menghadapi laga ini menemui sejumlah kendala di Paris.

Salah satu yang paling disoroti pelatih Shin Tae-yong adalah kebugaran pemain. Hal ini sudah menjadi masalah ketika berlaga di babak semifinal Piala Asia U-23 lalu di mana para pemain tidak tampil maksimal akibat kelelahan.

Kondisi ini dikhawatirkan kembali terjadi lantaran skuad Garuda Muda menjalani penerbangan selama tujuh jam dari Qatar menuju Prancis. Seperti diketahui tim U-23 sudah tiba di Paris, Senin (6/5/2024) setelah menempuh perjalanan beberapa jam dari Doha, Qatar.

Shin Tae-yong mengakui, secara psikologis, para pemainnya mengalami kelelahan. Hal ini membuat tim pelatih harus bekerja ekstra keras untuk memulihkan mental dan fisik pemain.

"Memang kemarin kita perjalanan lumayan jauh. Jadi secara psikologis mulai capek, mulai lelah. Yang penting kita bisa kontrol kondisi pemain agar tetap bugar," ujar Shin Tae-yong dikutip dari laman PSSI, Rabu (8/5/2024).

Untuk menyiasati hal tersebut, para pemain hanya diberikan menu latihan pemulihan kebugaran pada hari pertama di Paris.

Faktor lain yang menjadi masalah adalah adaptasi cuaca. Kondisi cuaca di Paris dan Doha sangat jauh berbeda. Saat putaran final Piala Asia U-23 di Doha, cuaca sangat panas sekitar 35 derajat celsius.

Akan tetapi, di Paris saat ini relatif sekitar 12 derajat celcius. Pelatih asal Korea Selatan itu mengakui jika keberangkatan ke Paris lebih awal menjadi salah satu strategi agar pemain memiliki adaptasi dengan cuaca yang cukup.

"Seperti apa yang Anda lihat. Jadi semua menggunakan jaket yang tebal, suhu lumayan dingin. Ada juga kesulitan masalah makanan dan tidur. Jadi ada masalah sedikit," ucapnya.

Selain itu, mantan pelatih timnas Korsel itu juga mengeluhkan lapangan tempat berlatih, yakni Stade de Lagrange yang kurang representatif. Alasannya, rumput di lapangan masih di bawah standar.

Kabar baiknya, timnas Indonesia mendapatkan tenaga baru setelah Alfeandra Dewangga bergabung dengan tim. Dia diharapkan bisa menambal lubang di lini belakang setelah Rizky Ridho absen akibat terkena kartu merah.

Topik Menarik