Akhir Antiklimaks Cristiano Ronaldo di Timnas Portugal: Tangisan Sang Pahlawan

Akhir Antiklimaks Cristiano Ronaldo di Timnas Portugal: Tangisan Sang Pahlawan

Olahraga | BuddyKu | Rabu, 14 Desember 2022 - 05:33
share

MEGABINTANG Cristiano Ronaldo mengalami akhir antiklimaks dalam kariernya bersama Timnas Portugal. Akhir antiklimaks itu ditandai dengan tangisan Ronaldo saat meninggalkan Al Thumama Stadium.

Sesaat setelah peluit panjang dibunyikan, Ronaldo langsung tinggalkan Al Thumama Stadium dengan langkah gontai usai Portugal disingkirkan Maroko dari 8 besar Piala Dunia 2022. Ronaldo pun tak kuasa menahan air mata yang sudah membasahi pipinya.

Air mata yang sama itu juga pernah membuat merah mata Ronaldo pada turnamen internasional pertamanya bersama Portugal. Tepatnya mundur 18 tahun yang lalu ketika Portugal tumbang dari Yunani di final Piala Eropa 2004.

Cristiano Ronaldo menangis usai Portugal kalah dari Yunani di final Piala Eropa 2004 (FOTO: Goal)
Cristiano Ronaldo menangis usai Portugal kalah dari Yunani di final Piala Eropa 2004 (FOTO: Goal)

Sebenarnya Ronaldo sudah membela Timnas Portugal sejak 2003. Hanya saja turnamen internasional pertamanya baru dirasakan Ronaldo pada Piala Eropa 2004.

Setelah itu, sisanya adalah sejarah di mana Ronaldo benar-benar telah mengangkat martabat Portugal di kancah internasional. Harus diakui, sebelum Ronaldo muncul, Portugal bukanlah raksasa Eropa yang seperti kita kenal saat ini.

Habis Gelap Terbitlah Ronaldo

Jika kita membuka sejarah Timnas Portugal baik itu di ajang Piala Eropa maupun Piala Dunia, mereka sebenarnya tidak masuk kategori tim raksasa. Dibanding Italia hingga Jerman, Portugal jelas inferior.

Fakta berbicara, sebelum Ronaldo debut membela Portugal pada 2003, tim Samba Eropa hanyalah anak bawang. Portugal kesulitan untuk sekadar lolos ke Piala Eropa dan Piala Dunia.

Sebelum muncul Ronaldo, Portugal hanya tampil pada 3 edisi Piala Dunia (1966, 1986 dan 2002). Pun demikian dengan Piala Eropa, Portugal hanya tampil 3 kali di babak utama sebelum Ronaldo mencuat.

Padahal sebelum Ronaldomencuat, Portugal punya banyak pemain bintang yang kini sudah melegenda. Mulai dari Eusebio, Rui Costa hingga Luis Figo.

Namun masa kegelapan Portugal itu mendadak memudar setelah Ronaldo naik ke permukaan pada 2003. Sejak ada Ronaldo, Portugal tak pernah absen tampil di Piala Dunia ataupun Piala Eropa.

Bahkan Ronaldo sempat membawa Portugal menjuarai Piala Eropa 2016 dan edisi pertama UEFA Nations League. Secara individu, Ronaldo pun menjadi pencetak gol sekaligus pengoleksi caps terbanyak Portugal.

Timnas Portugal juara Piala Eropa 2016. (Foto: UEFA)
Timnas Portugal juara Piala Eropa 2016. (Foto: UEFA)

Namun usia tak bisa bohong, Cristiano Ronaldo yang kini berumur 37 tahun alami penurunan performa. Sebenarnya pelatih legendaris Italia, Fabio Capello sudah melihat penurunan Ronaldo sejak 2019.

Ronaldo adalah seorang juara, tidak ada yang sangsi dengan hal itu. Tapi fakta saat ini, Ronaldo belum pernah lagi menggocek siapapun dalam tiga tahun terakhir, kata Capello kepada Sky Sport Italia .

Sayangnya ketika Ronaldo sudah mulai menurun, tidak ada pemain Portugal yang bisa membantunya menjuarai Piala Dunia 2022. Bahkan Bruno Fernandes hingga Joao Felix tak bisa membantu Ronaldo.

Gelandang Timnas Portugal, Bruno Fernandes (REUTERS0
Gelandang Timnas Portugal, Bruno Fernandes (REUTERS0

Sungguh sebuah ironi melihat Ronaldo yang pada masa jayanya mampu menanggung martabat Portugal di pundaknya. Portugal tak lagi dipandang sebelah mata berkat seorang pahlawan bernama Cristiano Ronaldo.

Namun ketika sang pahlawanmemasuki usia senja, tidak ada yang bisa membantunya memenangkan trofi Piala Dunia. Dari membawa Portugal juara Eropa, kini Ronaldo hanya bisa melihat negaranya jadi pesakitan di Piala Dunia 2022.

Semakin sedih mengingat ini bakal jadi turnamen terakhir Ronaldo di Piala Dunia. Itu artinya Ronaldo tak akan pernah bawa Portugal juara Piala Dunia.

Hal itu seakan menandai akhir antiklimaks Ronaldo bersama Timnas Portugal. Namun Tuttomercatoweb menyebut Ronaldo bakal tetap bela Portugal di Piala Eropa 2024.

Tampaknya itu akan jadi last dance bagi Ronaldo untuk setidaknya mengubah akhir antiklimaks kariernya bersama Portugal. Piala Eropa 2024 akan jadi penentu apakah akhir karier Ronaldo bersama Portugal bakal benar-benar antiklimaks atau tidak.

Topik Menarik