Bagus Kahfi Diminta sang Ayah Pulang Tinggalkan Utrecht dan Masuk Polisi, Jawabannya Bikin Salut

TANGERANG, iNews.id - Striker Jong Utrecht Bagus Kahfi diminta sang ayah pulang ke Indonesia dan masuk polisi. Sebab dia jarang mendapat menit bermain di Klub Belanda itu.

Kisah ini diungkapkan Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan dalam podcast Deddy Corbuzier yang diunggah di Youtube, Rabu (19/1/2022). Pria yang kerap disapa Iwan Bule itu mengaku punya kedekatan khusus dengan pemain. Sehingga banyak pesepak bola yang meminta arahan dan nasihatnya.

Kontrak Bagus bersama Jong Utrecht sendiri akan habis pada musim panas 2022. Namun, belum ada tanda-tanda kontrak Bagus di Jong Utrecht akan diperpanjang.

Iwan pun menceritakan bahwa Bagus saat ini tengah galau perihal masa depannya. Pria berusia 59 tahun itu menyebut bahwa ayahanda Bagus ingin putranya menjadi anggota kepolisian.

Nih barusan Bagus Kahfi whatsapp saya, pak, saya mau main terus di luar negeri, tapi ayah saya ingin saya masuk polisi, minta arahannya bagaimana ini masih ada whatsappnya, kata Iwan.

Iwan menjelaskan bahwa ayah Bagus tetap mengizinkan anaknya berakarier sebagai pemain sepak bola. Namun dengan catatan bermain di Indonesia sembari menjadi anggota kepolisian.

Untungnya Bagus Kahfi punya pendirian teguh. Saudara kembar Bagas Kaffa itu tak mau menyerah berkarier di Negeri Kincir Angin.

Ayahnya ingin dia masuk polisi, tapi tetap main sepak bola, kalau Bagus Kahfinya tetap ingin berkarier di luar negeri, tambahnya.

Pada podcast tersebut, Iwan mengaku belum mengetahui saran yang tepat untuk diberikan kepada Bagus. Pensiunan polisi dengan pangkat akhir bintang tiga itu pun mengaku belum membalas whatsapp dari Bagus.

Belum saya balas. Dia minta pendapat saya, saya pikirkan dulu, katanya sembari tertawa.

Bagus sendiri kurang mendapat jam bermain di Jong Utrecht. Jebolan tim muda Barito Putera dan Garuda Select itu hanya sekali tampil, yakni kala timnya menghajar FC Telstar dengan skor telak 3-0 pada 27 Agustus 2021 silam.

Namun, Bagus rupanya betah berkarier di luar negeri meski mendapat menit bermain yang sangat minim. Pemain berusia 20 tahun itu sampai menolak keinginan ayahnya yang ingin dirinya mendaftar kepolisian.

Sebelumnya, sudah ada pemain Liga 1 yang berstatus sebagai anggota kepolisian. Duo Bhayangkara FC, Putu Gede dan Sani Rizki merupakan contoh nama yang merumput sembari menyandang profesi kepolisian.