Industri Film Animasi Indonesia Terus Menggeliat, Buka Peluang ke Ranah Internasional

Industri Film Animasi Indonesia Terus Menggeliat, Buka Peluang ke Ranah Internasional

Seleb | okezone | Minggu, 21 Desember 2025 - 13:01
share

DENPASAR — Industri film animasi Indonesia terus menunjukkan perkembangan yang signifikan, seiring meningkatnya kebutuhan konten kreatif baik di pasar nasional maupun global.

Menjawab momentum tersebut, AMKA Animation menghadirkan Bali Animation Film Market 2025 (BAFM 2025), sebuah market dan forum industri yang mempertemukan kreator, studio, investor, serta talenta kreatif dalam satu ekosistem kolaboratif.

BAFM 2025 diselenggarakan pada 20 Desember 2025 di Rumah Tanjung Bungkak (RTB), Denpasar, Bali, dengan dukungan Kementerian Ekonomi Kreatif Republik Indonesia. Kegiatan ini dirancang sebagai platform strategis untuk menghubungkan potensi Intellectual Property (IP) dengan kebutuhan industri film animasi, baik di tingkat nasional maupun menuju pasar global.

Mengusung tagline “Connecting IP Potential to the Animation and Film Industry Ecosystem”, BAFM 2025 menghadirkan berbagai program utama, antara lain business presentation, pitching session, job fair & career opportunities, serta sharing session. Melalui format market dan forum, peserta tidak hanya memperoleh wawasan industri, tetapi juga kesempatan nyata untuk membangun jejaring, mempresentasikan karya, membuka peluang kerja, serta menjalin kolaborasi produksi.

Secara khusus, Bali Animation Film Market menggelar sesi pitching dari 17 proyek animasi, yang dua di antaranya berhasil masuk nominasi Oscar Shortlist yang bertujuan untuk menarik investasi dan produksi animasi dari buyer dan investor. Hal ini membuka peluang kesempatan bagi dari studio atau animator di Indonesia untuk berkembang dan berkelanjutan.

Deputi Bidang Kreativitas Media Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Agustini Rahayu, menegaskan bahwa penyelenggaraan BAFM 2025 memiliki peran strategis dalam memperkuat subsektor animasi sebagai bagian dari ekonomi kreatif nasional.

“BAFM 2025 kami pandang sebagai instrumen penting dalam mendorong nilai tambah ekonomi kreatif berbasis Intellectual Property nasional. Melalui forum dan market ini, potensi IP animasi Indonesia tidak hanya diperkenalkan, tetapi juga diarahkan untuk masuk ke rantai nilai industri, membuka peluang investasi, serta menciptakan lapangan kerja yang berkelanjutan. Di saat yang sama, kegiatan ini turut berperan dalam pengembangan sumber daya manusia kreatif agar memiliki kompetensi dan daya saing global,” ujar Agustini Rahayu.

Direktur AMKA Animation, Herman Umbu Billy, menyampaikan bahwa BAFM 2025 lahir dari kebutuhan nyata industri kreatif Indonesia akan ruang temu yang mempertemukan karya, talenta, dan ekosistem industri secara berkelanjutan.

“BAFM 2025 kami rancang sebagai ruang strategis bagi kreator dan pelaku industri untuk saling terhubung, belajar, dan bertumbuh bersama. Indonesia memiliki kekayaan cerita, talenta muda, dan potensi IP yang sangat besar. Melalui BAFM, kami ingin memastikan potensi tersebut memiliki jalur yang jelas menuju industri, pasar, dan kolaborasi nyata, sekaligus menempatkan Bali sebagai hub penting dalam ekosistem film animasi nasional,” jelas Herman Umbu Billy.

Sebagai penyelenggara, AMKA Animation berperan sebagai inisiator dan penggerak ekosistem dengan fokus pada pengembangan IP serta penguatan jejaring antara kreator, studio, investor, institusi pendidikan, komunitas, dan pemerintah. Melalui BAFM 2025, AMKA Animation menegaskan komitmennya dalam mendorong pertumbuhan industri kreatif nasional sekaligus memperkuat posisi Bali sebagai salah satu hub penting ekosistem animasi Indonesia.

BAFM 2025 juga menjadi bagian dari upaya sinergi antara pelaku industri dan pemerintah dalam mendukung agenda pengembangan ekonomi kreatif, khususnya subsektor animasi dan film, yang memiliki potensi besar sebagai penggerak ekonomi berbasis inovasi dan talenta muda.

Topik Menarik