BNPB Kebut Distribusi Logistik Bencana di Sumut, Infrastruktur Bertahap Dipulihkan

BNPB Kebut Distribusi Logistik Bencana di Sumut, Infrastruktur Bertahap Dipulihkan

Nasional | okezone | Sabtu, 13 Desember 2025 - 11:47
share

SILANGIT – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis perkembangan terbaru penanganan banjir dan tanah longsor di Sumatera Utara hingga Jumat 12 Desember 2025. Data terkini, mencatat 343 jiwa meninggal dunia dan 98 jiwa hilang, sementara 53.523 warga mengungsi di 87 titik.

"Kabupaten Tapanuli Tengah menjadi salah satu wilayah dengan titik pengungsian terbanyak, masing-masing 17 titik di Kecamatan Tukka dan 21 titik di Kecamatan Sitahuis," kata Aam, sapaan Abdul Muhari, Sabtu (13/12/2025).

Adapun pergerakan jumlah pengungsi terus terjadi, di mana Tapanuli Tengah mengalami penurunan 4.717 jiwa, sementara Kabupaten Langkat mencatat peningkatan 12.275 jiwa.

Sejalan dengan meningkatnya kebutuhan di lapangan, Posko Logistik Silangit hari ini mengirimkan 8.788 kg logistik melalui jalur udara dan darat untuk memperkuat operasi tanggap darurat. Bantuan menjangkau wilayah Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara, hingga Aceh, dengan komoditas berupa beras, gula, air mineral, makanan siap saji, kebutuhan sandang, serta perangkat komunikasi.

Dengan tambahan distribusi tersebut, total bantuan yang telah tersalurkan mencapai 7,296 ton, terdiri dari 0,736 ton melalui dua sortie udara dan 6,56 ton melalui lima sortie darat. Mayoritas bantuan berupa bahan pangan seperti mi instan, beras, dan biskuit, yang saat ini difokuskan untuk memenuhi kebutuhan mendesak di Tapanuli Tengah dan Barus.

Upaya pemulihan infrastruktur juga terus berlangsung seiring dengan distribusi logistik. Jaringan listrik di Sumatera Utara kini pulih 97, dengan Kota Sibolga yang sudah kembali normal sepenuhnya.

Namun demikian, sejumlah wilayah seperti Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara, dan Tapanuli Selatan masih memerlukan percepatan perbaikan.

Sementara itu, pasokan BBM dinilai aman, meskipun sebagian kawasan di Tapanuli Tengah dan Sibolga masih menghadapi kendala ketersediaan gas elpiji dan air bersih.

Untuk menekan risiko bencana berulang, pemerintah turut mengintensifkan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC). Dua pesawat telah menjalankan 25 sortie dengan total 21.200 kg bahan semai hingga Jumat 12 Desember.

Upaya jangka panjang juga terlihat dari penyusunan dokumen pembangunan Hunian Sementara (Huntara) bagi warga terdampak di Sibolga, Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, dan Langkat.

Adapun rencana relokasi 67 rumah di Desa Sape Tua, Kabupaten Humbang Hasundutan, masih menunggu penyelesaian terkait status lahan. BNPB bersama pemerintah daerah terus berkoordinasi agar tahapan ini dapat dipercepat.

Dalam hal distribusi bantuan, jalur udara masih difokuskan untuk menjangkau lokasi-lokasi paling terpencil seperti Barus di Tapanuli Tengah, Siantar Naipospos di Tapanuli Utara, dan Rembele di Bener Meriah, Aceh.

Meski begitu, beberapa pengiriman—termasuk 40 kg gula dan 25 kg beras ke Siantar Naipospos serta 10 unit Starlink ke Rembele—terpaksa ditunda karena cuaca buruk. Pengoperasian Heli PK-USO dan Heli Bell Mi-17 TNI AD menjadi andalan dalam misi udara tersebut.

Sementara itu, distribusi jalur darat tetap menyumbang porsi terbesar bantuan. Enam titik utama menerima logistik, dengan Pinangsouri sebagai penerima terbanyak, yaitu 2.748 kg, disusul Kodam I Bukit Barisan (1.414 kg) dan Kecamatan Barus (1.294 kg).

Selain sembako, pengiriman darat juga mencakup kasur Palembang, selimut, obat-obatan, satu unit Hytera repeater, hingga beberapa unit Starlink. Posko Logistik Silangit terus memantau perkembangan cuaca dan akses jalan agar distribusi yang tertunda dapat segera terselesaikan.

Di sisi komunikasi, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) melaporkan perkembangan yang turut mempercepat pemulihan layanan publik. Sebanyak 743 BTS kini kembali beroperasi di wilayah terdampak.

Kemudian di Sumatera Utara, tingkat pemulihan mencapai 96,67 (9.292 dari 9.612 BTS), sedangkan Sumatera Barat mencapai 99,20 (3.709 dari 3.739 BTS). Adapun di Aceh, pemulihan masih terhambat pasokan listrik dan baru mencapai 33,01 (1.127 dari 3.414 BTS).

BNPB kembali mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi banjir susulan, longsor, serta cuaca ekstrem. Warga diminta menjauhi bantaran sungai dan lereng curam, mengikuti instruksi petugas di lapangan, memastikan sumber informasi yang diterima adalah resmi dan terverifikasi, serta segera melapor ke posko bila membutuhkan bantuan atau menemukan warga lain yang memerlukan pertolongan.

Topik Menarik