Cerita Penarik Lansia, Happy Dapat Becak Listrik dari Prabowo
CILACAP - Becak baru, harapan baru bagi Kami’un (65), penarik becak lansia dari Desa Sidakaya, Cilacap Selatan, Cilacap, Jawa Tengah. Ia tak perlu lagi menyewa becak harian setelah mendapatkan bantuan becak listrik dari Presiden RI Prabowo Subianto.
Sejak 1999, Kami’un bekerja menggunakan becak sewaan dan harus menyisihkan Rp5.000 per hari sebagai setoran. Kini, untuk pertama kalinya ia memiliki becak sendiri.
“Senang sekali karena sekarang punya becak sendiri. Lebih ringan juga karena pakai listrik,” ujarnya saat pembagian becak listrik dari Yayasan Gerakan Solidaritas Nasional (GSN) di Pendopo Wijaya Kusuma Sakti, Cilacap, belum lama ini, dikutip Kamis (11/12/2025).
Kami’un menyampaikan terima kasih kepada Prabowo atas bantuan tersebut yang diberikannya tanpa syarat. “Semoga beliau sehat selalu dan berhasil memimpin Indonesia,” katanya.
Rekan Kami’un sesama penarik becak lansia, Sarno (60), mengungkapkan hal serupa. Warga Desa Tegalrejo, Cilacap Selatan, itu telah menarik becak sejak era 1980-an. Ia merasakan bagaimana profesi tersebut perlahan tersisih oleh hadirnya transportasi daring berbasis motor dan mobil.
Sarno bercerita selama ini ia hanya mampu bekerja empat hingga enam jam per hari, terutama melayani pelanggan tetap seperti pedagang pasar dan anak sekolah. Dengan becak listrik, ia berharap dapat bekerja lebih lama tanpa menguras tenaga.
“Semoga bisa menambah penghasilan. Tenaga yang dipakai sedikit, jadi bisa bekerja lebih lama,” ujarnya.
Ia menambahkan tarif tetap akan dipasang secara wajar agar penumpang merasa nyaman. Senada dengan Sayudi (67) penarik becak di Cirebon, senyum kecil selalu muncul setiap kali pandangannya tertuju pada becak barunya. Ia berharap kehidupannya lebih baik setelah menerima becak listrik bantuan dari Presiden Prabowo.
“Alhamdulillah, saya senang sekali. Terima kasih Pak Presiden Prabowo,” ujarnya pelan namun mantap.
“Sekarang saya enggak capek lagi mengayuh,” sambung kakek asal Suranenggala ini saat pembagian becak listrik di halaman Kantor Bupati Cirebon, beberapa waktu lalu.
Sudah puluhan tahun Sayudi menggantungkan hidup dari becak kayuh. Di usianya kini, mengayuh becak bukan lagi sekadar pekerjaan, melainkan perjuangan fisik yang semakin berat dari tahun ke tahun. Karena itu, sore itu menjadi begitu berarti bagi Sayudi.
Ia menjadi salah satu penerima bantuan. Sayudi bercerita, jika dulu saat masih muda ia bisa bekerja seharian penuh, kini tubuhnya tak lagi sekuat dulu.
“Kadang baru siang sudah pulang karena lelah. Baru dapat penumpang beberapa kali, tapi badan rasanya enggak kuat lagi,” katanya.
Pendapatannya selama ini berkisar Rp40 - Rp50 ribu per hari, jumlah yang menurutnya pas-pasan untuk kebutuhan keluarga. Karena itu, ia berharap kendaraan baru ini membawa perubahan. Selain tenaga yang lebih ringan, tampilan becak listrik buatan PT LEN dan PT Pindad itu dianggap lebih menarik dan lebih layak dipakai bekerja.
“(Becak) yang dulu sudah tua, sering rusak. Mudah-mudahan yang ini tambah banyak penumpangnya,” ucapnya.
Becak listrik tersebut merupakan bagian dari bantuan 100 unit yang disalurkan Yayasan Gerakan Solidaritas Nasional (GSN). Bantuan itu berasal dari dana pribadi Presiden Prabowo dan ditujukan bagi pengayuh becak lanjut usia.
Wakil Ketua Yayasan GSN, Nanik S. Deyang, mengatakan, hingga November 2025, GSN telah menyalurkan lebih dari 2.300 unit becak listrik dan menargetkan total 5.000 unit pada akhir tahun. Ia mendorong pemerintah daerah menyediakan titik pengisian daya agar para pengayuh dapat bekerja lebih nyaman, termasuk di area wisata agar becak listrik dapat berperan sebagai moda transportasi wisata.
“Ini bisa dikembangkan sebagai becak wisata. Spot charging akan sangat membantu para pengayuh,” ujar Nanik.
Bupati Cilacap Syamsul Aulia Rachman turut menyambut baik bantuan tersebut. Ia berharap becak listrik dapat membantu meningkatkan pendapatan para penarik becak sekaligus menjadi salah satu langkah untuk mengentaskan kemiskinan di daerah.
Pemkab Cilacap juga berkomitmen menyediakan sarana pendukung, termasuk akses pengisian daya, serta membuka peluang kerja sama dengan perusahaan melalui skema CSR.










