Mendagri Tinjau Gedung Terra Drone Usai Kebakaran, Soroti Sertifikasi Laik Fungsi
JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian meninjau langsung Gedung Terra Drone di Kemayoran, Jakarta Pusat yang terbakar pada Selasa 9 Desember 2025. Diketahui, imbas dari kebakaran tersebut, 22 orang meninggal dunia.
Mendagri menyoroti aturan terkait Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) yang dibutuhkan untuk mendirikan sebuah gedung. PBG ini, kata dia, diterbitkan pemerintah daerah melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP).
"Nah, salah satu syarat untuk Persetujuan Bangunan Gedung itu adalah Sertifikat Laik Fungsi (SLF)," kata Tito.
Salah satu poin dalam SLF tersebut terkait dengan pencegahan atau mitigasi terjadinya kebakaran dalam gedung. Sehingga, sebelum diterbitkan sertifikatnya, Dinas Pemadam Kebakaran akan memeriksa kondisi gedung terlebih dahulu.
"Syaratnya salah satunya, Dinas Pemadam Kebakaran akan melihat: apakah tempat itu ada alat pemadam kebakaran? Kemudian, apakah di tempat itu ada, misalnya, jalur evakuasi? Sprinkler, bila terjadi kebakaran untuk memadamkan cepat, dan lain-lain," ujarnya.
Mendagri juga telah memerintahkan tim di kementeriannya untuk mendalami aturan mengenai PBG tersebut. Biasanya, kata dia, aturan itu tertuang dalam Peraturan Daerah (Perda).
"Nah, untuk PBG, dari Itjen (Inspektorat Jenderal) nanti akan saya turunkan. Itjen Kemendagri untuk melihat masalah administrasi ini, sehingga gedung ini bisa berdiri," tuturnya.
Di sisi lain, Tito juga menyoroti ihwal tidak adanya pengawasan yang dilakukan secara berkala setelah izin pembangunan gedung disetujui. Ia membandingkan dengan mekanisme pengawasan terhadap kendaraan umum.
"Saya tanya, tidak ada regulasi untuk diperiksa secara reguler. Misalnya setahun sekali, atau dua tahun sekali. Kalau kendaraan umum kan ada, ada uji KIR-nya, diuji ulang lagi kendaraan umum. Nah, apakah untuk gedung-gedung juga, terutama gedung-gedung yang high risk, risiko tinggi, itu diperlukan pengecekan reguler supaya tidak terulang lagi peristiwa ini," pungkasnya.










