Kemenag Rehabilitasi Rumah Ibadah dan Ponpes yang Hancur Akibat Banjir Bandang Sumatera

Kemenag Rehabilitasi Rumah Ibadah dan Ponpes yang Hancur Akibat Banjir Bandang Sumatera

Nasional | okezone | Minggu, 7 Desember 2025 - 16:40
share

JAKARTA – Bencana banjir bandang dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh telah mengakibatkan 914 orang meninggal dan 389 warga masih hilang. Selain itu, jutaan warga juga ikut terdampak.

Menyikapi bencana di Sumatera, Kementerian Agama metelah mengumpulkan dana sebesar Rp4.003.362.315,43  untuk membantu warga yang terdampak bencana.

“Per 6 Desember, lebih dari Rp4 miliar donasi sudah terkumpul untuk membantu masyarakat terdampak banjir di Sumatra dan Aceh,” ujar Menteri Agama Nasaruddin Umar saat menghadiri Hari Guru Nasional (HGN) 2025 di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, dikutip, Minggu (7/12/2025).

Dari dana yang terhimpun, sebagian telah disalurkan secara bertahap untuk wilayah Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh. Penyaluran akan terus berjalan seiring pendataan kebutuhan di lapangan.

Menag Nasaruddin menyebut, angka ini sebagai bukti nyata tingginya solidaritas masyarakat terhadap sesama. Dana tersebut berasal dari sumbangan masyarakat serta dukungan sejumlah mitra.

‘’Kemenag telah melakukan revisi anggaran internal sebagai bentuk percepatan respons bencana. Jika digabungkan dengan donasi publik via “Kemenag Peduli”, total dukungan yang disiapkan mencapai sekitar Rp150 miliar,’’ujarnya.

Dana ini akan diprioritaskan untuk rehabilitasi fasilitas pendidikan dan keagamaan yang rusak akibat banjir.

“Prioritas kami membangun kembali madrasah dan sekolah yang hancur. Mungkin belum bisa seperti sedia kala, tapi setidaknya anak-anak kita bisa kembali belajar dengan nyaman,” kata Menag.

Bantuan juga akan diberikan kepada pondok pesantren dan rumah-rumah ibadah dari berbagai agama.

“Pondok pesantren dan rumah ibadah Islam, Buddha, Konghucu, Kristen, Katolik, Hindu—semua akan kita upayakan merata,” lanjutnya.

 

Menag Nasaruddin memastikan, proses pendataan dilakukan secara profesional agar penyaluran bantuan tepat sasaran.

“Kita akan mendata secara cermat instansi dan wilayah yang terdampak, supaya bantuan tersalurkan lebih terukur dan adil bagi semua pihak,” tegasnya.

Menag mengajak seluruh masyarakat untuk terus menyalurkan donasi melalui program “Kemenag Peduli”.

“Setiap bantuan adalah ladang harapan bagi saudara-saudara kita yang sedang diuji oleh banjir,” pungkasnya.

Topik Menarik