KemenEkraf Bersama UNCTAD Bahas Penguatan Fondasi Ekonomi Kreatif Nasional
JAKARTA - Menteri Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsa, melakukan pertemuan bilateral dengan Sekretaris Jenderal United Nations Conference Trade and Development (UNCTAD), Rebeca Grynspan, di kantor pusat UNCTAD, Jenewa, Swiss, Kamis (4/12/2025).
Pertemuan ini menegaskan komitmen kedua pihak untuk memperkuat kerja sama strategis dalam pengembangan ekonomi kreatif sebagai mesin baru pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
Sekjen UNCTAD menyampaikan apresiasi dan pengakuan terhadap upaya Indonesia dalam pengembangan Ekraf. Ia menilai langkah yang dilakukan Indonesia dapat dijadikan contoh pengembangan di negara berkembang.
Indonesia dinilai berhasil membangun ekosistem ekonomi kreatif yang inklusif, adaptif, dan memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
“Indonesia menunjukkan bagaimana ekonomi kreatif dapat menjadi pilar pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan di negara berkembang. Pengalaman Indonesia sangat relevan untuk dijadikan referensi global,” ujar Sekjen UNCTAD, Rebeca Grynspan.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsa menyampaikan bahwa pengakuan dari UNCTAD merupakan penguatan atas arah kebijakan Presiden Prabowo dalam pengembangan Ekraf nasional.
“Pengakuan dari UNCTAD ini menjadi bukti bahwa langkah penguatan ekosistem Ekraf yang sedang kita bangun berada pada jalur yang tepat. Indonesia siap berkolaborasi dengan berbagai pihak, khususnya negara berkembang lainnya,” ujar Teuku Riefky.
Kemenekraf dan UNCTAD menyepakati kerja sama penyusunan "Creative Economy Outlook 2026" yang direncanakan diluncurkan pada Oktober 2026. Publikasi ini akan memberikan penekanan pada kebijakan ekonomi kreatif yang tengah diimplementasikan Indonesia dalam kaitannya dengan pembangunan berkelanjutan, transformasi digital, serta penguatan daya saing global.
Kedua belah pihak juga sepakat untuk menggelar kegiatan bersama (co-organize international program) yang direncanakan masuk bagian dari rangkaian "World Conference on Creative Economy (WCCE) 2026" yang akan digelar pada Oktober 2026.
"Kami menyambut baik inisiatif dan komitmen dari UNCTAD, khususnya terkait usulan kegiatan bersama yang dapat memperkuat jejaring global, membuka peluang kolaborasi bisnis, serta meningkatkan promosi produk kreatif kita di pasar internasional", imbuh Teuku Riefky.
Lebih lanjut, UNCTAD turut menyatakan dukungan teknis dan kebijakan kepada Indonesia, khususnya dalam:
- Analisis dan rekomendasi penguatan Undang-Undang Ekonomi Kreatif (UU Ekraf);
- Penguatan Rencana Induk Pengembangan Ekonomi Kreatif (Rindekraf); serta
- Pengembangan skema pembiayaan berbasis Kekayaan Intelektual (KI).
MenEkraf menegaskan bahwa kerjasama ini sangat strategis yang akan menjadi fondasi penting dalam mempercepat transformasi ekonomi nasional berbasis kreativitas dan inovasi.
“Kolaborasi dengan UNCTAD ini akan memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu pusat Ekraf dunia, sekaligus memperluas kontribusi sektor Ekraf terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs),” tutup Teuku Riefky.
Turut hadir dalam pertemuan tersebut, Wakil Tetap RI untuk PBB, WTO, dan Organisasi Internasional, Sidharto R. Suryodiputro. Sedangkan Sekjen UNCTAD didampingi oleh Director DITC, Luz Maria de la Mora, dan PIC on Creative Economy, Marisa Henderson.
UNCTAD merupakan badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang berfokus pada isu pembangunan berkelanjutan, khususnya di negara berkembang. UNCTAD juga dikenal sebagai lembaga yang konsisten memberikan penelitian, analisis, data, serta rekomendasi kebijakan terkait perdagangan, investasi, dan pembangunan global.










