BNPB Pastikan 849 Ribu Pengungsi Tertangani, Logistik Langsung ke Kantong Pengungsian

BNPB Pastikan 849 Ribu Pengungsi Tertangani, Logistik Langsung ke Kantong Pengungsian

Nasional | okezone | Sabtu, 6 Desember 2025 - 09:55
share

JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memastikan penanganan pengungsi akibat banjir dan longsor di tiga provinsi Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat terus berlangsung secara intensif. Berdasarkan laporan resmi per Jumat (5/12), total 849.133 jiwa pengungsi telah terdata dan kini menjadi fokus utama upaya tanggap darurat.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyampaikan bahwa penanganan tidak hanya terpusat di kota atau pos induk, tetapi sudah diarahkan langsung ke kantong-kantong pengungsian masyarakat.

“Ada 12 pengiriman dari Silangit ke Langkat, Tapanuli Selatan, dan Tapanuli Tengah dengan titik drop langsung ke kantong-kantong pengungsian masyarakat. Kami kejar tidak hanya titik-titik dropping logistik di pusat dan kota, tetapi sejak beberapa hari yang lalu sudah mengejar titik-titik kantong pengungsian yang koordinatnya diberikan TNI dan Polri,” ujar Abdul.

Seiring membaiknya cuaca, sejumlah akses jalan di Sumatera Utara dan Aceh menunjukkan perkembangan signifikan.

Di Sumatera Utara, dari 37 titik longsor di ruas Tarutung–Sipirok sepanjang 68,61 km, 28 titik telah berhasil ditangani. Pada ruas Sibolga–Batangtoru–Padang Sidempuan, sebagian besar titik longsor dan banjir juga sudah dibersihkan.

“Dengan makin kondusifnya cuaca, termasuk operasi modifikasi cuaca yang kami lakukan, banjir sudah surut dan jalan yang putus sudah bisa diakses,” jelas Abdul.

 

Di Aceh, sejumlah jalur utama yang sebelumnya terputus kini mulai terbuka. Jalur Pidie Jaya–Bireuen masih terkendala di Jembatan Batee Iliek, namun dapat dilewati melalui jalur alternatif. Ruas Aceh Utara–Aceh Timur sudah bisa dilalui, sementara akses Aceh Utara–Bener Meriah telah tembus hingga kilometer 60, menyisakan 22 km untuk dibersihkan.

Jalur lain seperti Geumpang–Pameu dan Sigli–Tangse–Geumpang–Pameu juga sudah dapat dilewati kendaraan roda empat, meski pengguna diimbau tetap berhati-hati karena masih terdapat sisa material banjir dan longsor.

Operasi Logistik Menggunakan Udara, Laut, dan Darat

BNPB terus mengintensifkan distribusi logistik melalui tiga moda: darat, laut, dan udara. Armada udara menjadi tulang punggung bantuan ke wilayah yang terisolasi.

Per Jumat siang, 12 sorti udara telah dilakukan dari Lanud Silangit, terutama untuk wilayah Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, dan Langkat. Bantuan yang dikirim mencakup beras, makanan siap saji, susu, selimut, hingga obat-obatan.

Selain itu, pasokan bahan bakar juga mulai menjangkau wilayah yang terputus.
“PT Pertamina telah menyalurkan BBM melalui pesawat perintis ke Bener Meriah dan Aceh Tengah, tahap awal sebanyak 1.000 liter biosolar dan 1.000 liter pertalite,” ujar Abdul.

 

Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) Terus Diperpanjang

Untuk menjaga stabilitas cuaca agar proses evakuasi dan distribusi bantuan tidak terganggu, BNPB, BMKG, dan TNI AU terus melaksanakan operasi modifikasi cuaca (OMC) di tiga provinsi terdampak.

OMC telah dilaksanakan sejak 27–28 November, mencatat puluhan sorti dengan puluhan ton bahan semai.
“Kami masih akan terus melakukan modifikasi cuaca supaya tim pembukaan akses darat, pembangunan jembatan, SAR, dan pembersihan material di kabupaten-kota bisa optimal dan terakselerasi,” katanya.

Dengan 9 titik longsor tersisa di Sumatera Utara dan sejumlah sektor jalan di Aceh yang sedang dibersihkan, BNPB menargetkan percepatan pembukaan akses dalam 1–2 hari ke depan, bergantung pada kondisi cuaca.

“InsyaAllah, dengan kerja sama erat tim gabungan, pembukaan akses dan distribusi logistik bisa berlangsung optimal,” tegas Abdul.

Topik Menarik