Kemenkes Catat 10 Penyakit Terbanyak di Pengungsian Sumbar, ISPA Paling Tinggi
JAKARTA – Pusat Krisis (Puskris) Kementerian Kesehatan merilis daftar 10 penyakit terbanyak yang ditemukan di pengungsian Sumatra Barat (Sumbar) pada periode 25 November hingga 2 Desember 2025.
Kemenkes mencatat bahwa Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) menempati posisi tertinggi dengan 181 kasus. Berikut daftar 10 penyakit terbanyak:
- ISPA: 181 kasus
- Demam: 131 kasus
- Darah tinggi: 103 kasus
- Infeksi kulit: 79 kasus
- Alergi: 54 kasus
- Flu: 43 kasus
- Nyeri otot: 34 kasus
- Sakit kepala: 32 kasus
- Vertigo: 30 kasus
- Asam lambung: 28 kasus
Selain itu, Puskris juga menyiagakan antisipasi terhadap potensi penyakit lain, termasuk diare, leptospirosis, malaria, DBD, chikungunya, campak, difteri, dan pertussis.
Kesiapsiagaan ini dilakukan bersama Dinas Kesehatan Sumbar melalui mobilisasi tim pendampingan manajemen krisis kesehatan. Kepala Bidang SDK Dinas Kesehatan Sumbar, Saiful Jamal, menekankan pentingnya pemantauan air, sanitasi, dan kondisi kesehatan lingkungan di lokasi pengungsian.
Tim kesehatan dari Dinas Kesehatan Sumbar dan berbagai pihak telah turun ke lapangan untuk memantau potensi penyakit serta memastikan ketersediaan toilet portabel dan air bersih. Dukungan alat penjernih air juga datang dari Irjen Kesprimkom Palembang dan BBLKM Regional 2 Palembang.
Saiful menambahkan, warga dengan kebutuhan perawatan khusus, seperti pasien cuci darah atau yang mengonsumsi obat rutin, diminta melapor ke puskesmas, pustu, atau bidan desa agar dapat terlayani sesuai arahan Menteri Kesehatan.
Pusat Operasi Kedaruratan Kesehatan (HEOC) telah diaktifkan di tingkat provinsi untuk koordinasi tenaga kesehatan sebelum memberikan pelayanan medis. Tenaga cadangan kesehatan (TCK) dari regional Sumbar juga dikerahkan, termasuk tenaga medis dari RSU Dadi Makassar ke RSUD Sikaping dan RS Khusus Daerah Dadi ke RSUD Lubung Basung, Kabupaten Agam.
Motif Eks Karyawan Telekomunikasi di Gorontalo Dalangi Pencurian Baterai Tower, Sakit Hati Dipecat
Dalam dukungan kesehatan masyarakat, Puskris dan Dinas Kesehatan Sumbar mengirimkan pemberian makanan tambahan (PMT) untuk balita dan ibu hamil, serta menyediakan layanan trauma healing, edukasi tumbuh kembang anak, konsultasi psikologi, pendampingan menyusui, dan MP ASI di 13 lokasi di Kota Padang dan Kabupaten Agam.
Sementara itu, BNPB bersama TNI dan Basarnas mendistribusikan bantuan seberat 2,5 ton melalui udara ke Kabupaten Lima Puluh Kota, Agam, dan Pesisir Selatan pada Kamis (4/12), termasuk obat-obatan.
Berdasarkan data Pos Pendamping Nasional per 4 Desember, lebih dari 22.824 warga mengungsi sementara di 13 kabupaten/kota terdampak bencana Sumbar.










