Drama Musikal Harmoni Sahabat KILA, Rayakan Kreativitas dan Talenta Anak Indonesia
JAKARTA - Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke–80 Republik Indonesia sekaligus merayakan potensi luar biasa anak-anak bangsa, Kementerian Kebudayaan akan mempersembahkan sebuah pertunjukan drama musikal anak-anak bertajuk “Harmoni Sahabat KILA”.
Pentas ini direncanakan dihelat pada 19 Agustus 2025 mendatang, pukul 15.00 WIB di Teater Besar Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta. Acara ini merupakan bagian dari gerakan nasional KILA (Kita Cinta Lagu Anak) 2025.
KILA merupakan upaya strategis Kementerian Kebudayaan dalam menghidupkan kembali semangat penciptaan dan penampilan lagu anak Indonesia yang berkualitas, relevan, dan mendidik.
Dalam taklimat media yang digelar di Museum Nasional Indonesia, Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyampaikan bahwa “Harmoni Sahabat KILA” bukan sekadar pertunjukan seni biasa, melainkan panggung perayaan atas kreativitas, semangat, dan bakat anak-anak Indonesia dari berbagai penjuru Tanah Air.
Ia menekankan pentingnya musik dan kebudayaan sebagai kekuatan pemersatu bangsa serta sebagai instrumen diplomasi budaya yang dapat mengangkat nama Indonesia di kancah internasional.
Pentas musikal ini akan menghadirkan kisah yang mengangkat semangat anak-anak dalam mengikuti lomba KILA, dikemas dengan musik, tari, dan nyanyian penuh warna yang dibawakan langsung oleh para finalis KILA dari berbagai daerah.
Lebih lanjut, Menbud Fadli mengungkapkan bahwa pada peringatan Hari Anak Nasional beberapa waktu lalu, Kementerian Kebudayaan telah menghadirkan pentas musik yang menampilkan penyanyi anak-anak era 70 dan 80-an, yang sempat mewarnai masa kecil generasi terdahulu.
"Dulu, penyanyi anak-anak sangat dikenal dan lagunya menggugah. Saat ini, kita perlu afirmasi dan membangun kembali ekosistem lagu anak yang membawa pesan moral, menggembirakan, dan membentuk karakter anak bangsa," ujarnya.
Melalui program KILA, Menbud Fadli berharap lahir kembali lagu-lagu anak berkualitas, yang tidak hanya disenangi, tetapi juga mendidik. Tak hanya itu, Menbud Fadli juga menyoroti pentingnya pertumbuhan seni pertunjukan drama musikal di Indonesia.
"Kita berharap Indonesia juga bisa memiliki drama musikal, seperti Broadway di Amerika Serikat dan West End di Inggris. Kita sedang menuju ke arah itu dengan membentuk ekosistem yang mendukung," katanya.
KILA 2025 mencatat antusiasme tinggi dari masyarakat dengan total peserta 1.023 orang, yang terdiri dari 253 peserta lomba cipta lagu anak dan 770 peserta lomba menyanyi lagu anak.
Setelah melalui proses seleksi awal, sebanyak 15 finalis terbaik dari kategori cipta lagu dan 50 finalis dari kategori menyanyi akan mengikuti tahap audisi lanjutan yang hasil akhirnya akan diumumkan dalam acara puncak Harmoni Sahabat KILA.
Para pemenang akan mencakup tiga lagu anak terbaik dari lomba cipta lagu serta enam penyanyi anak terbaik dari lomba menyanyi, yakni Juara 1, 2, 3, dan tiga Juara Harapan.
Pertunjukan ini akan semakin istimewa karena keseluruhan penampilan akan dibawakan oleh anak-anak bertalenta, yaitu para finalis lomba menyanyi KILA, yang akan membawakan lagu-lagu karya finalis lomba cipta lagu.
Lagu-lagu tersebut telah diaransemen ulang secara khusus untuk panggung musikal, memberikan pengalaman artistik yang kaya dan menyentuh.
Drama musikal ini digarap oleh tim kreatif profesional di bawah arahan Rama Soeprapto, bersama tokoh-tokoh terkemuka di dunia seni, seperti Palka Kojansow, Gerry Gerardo, Wishnu Dewanta, Benny Krisnawardi, Iskandar Loedin, dan Tanti Hudoro.
Selain menjadi ruang ekspresi bagi anak-anak Indonesia, KILA juga merupakan bagian dari komitmen Kementerian Kebudayaan untuk membangun ekosistem musik yang sehat dan berkelanjutan.
Dalam sambutannya, Menbud Fadli menegaskan pentingnya pelindungan hak kekayaan intelektual, digitalisasi arsip musik, penguatan literasi musik di kalangan generasi muda, serta perluasan akses pasar musik nasional di era digital.
Ia juga menambahkan bahwa kementerian tengah menjajaki kolaborasi lintas sektor, termasuk dengan komunitas kreatif, lembaga negara, dan pelaku industri untuk mendorong pencapaian musisi Indonesia di panggung dunia.
Wakil Menteri Kebudayaan Giring Ganesha yang turut hadir pada taklimat media, mengatakan bahwa KILA bukan sekadar mengajarkan keterampilan musik, tetapi juga membangun kepercayaan diri anak-anak.
“KILA mengajarkan anak-anak untuk selalu bersyukur atas talenta yang dimiliki. Anak-anak diajarkan untuk percaya diri lewat musik, kelas seni, dan diajarkan untuk mampu menghadapi panggung,” ucapnya.
Pada taklimat media ini, tampil Duta KILA, Felicia Angelica dan Rachel Panjaitan, membuka acara dengan mempersembahkan lagu “Bersatu dalam Perbedaan”, “Pasti Bisa”, serta “Kita Cinta Lagu Anak” sebagai penutup.
Dalam sesi tanya jawab menghadirkan Menteri Kebudayaan Fadli Zon, Wakil Menteri Kebudayaan Giring Ganesha, Direktur Jenderal Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pembinaan Kebudayaan Ahmad Mahendra, dan musisi legendaris Chicha Koeswoyo sebagai narasumber.
Menjelang penutupan, diumumkan lima belas peserta terbaik Lomba Cipta Lagu dan lima puluh peserta yang lolos seleksi Lomba Menyanyi Lagu Anak, sebagai bentuk apresiasi terhadap kreativitas generasi muda di bidang musik anak.
Sebagai bentuk inklusi dan komitmen terhadap aksesibilitas seni, pertunjukan “Harmoni Sahabat KILA” dibuka secara gratis untuk masyarakat. Penonton yang ingin menyaksikan pertunjukan dapat mendaftar melalui tautan registrasi yang tersedia di akun media sosial resmi @pusbangfilm dan @sahabatkila.
Pertunjukan ini tidak hanya menjadi suguhan hiburan keluarga, tetapi juga menjadi simbol optimisme bahwa masa depan Indonesia yang ceria dan berbudaya dimulai dari anak-anak.
Menutup taklimat media, Menbud Fadli mengajak seluruh masyarakat untuk hadir dan merayakan semangat kebudayaan Indonesia bersama “Harmoni Sahabat KILA”.
“Mari bersama dukung gerakan Kita Cinta Lagu Anak untuk masa depan Indonesia yang lebih berbudaya dan ceria melalui lagu,” tuturnya.



