Pesan Menag Nasaruddin Umar kepada Jamaah Haji Setelah Tiba di Indonesia: Mari Jaga Kemabruran
JAKARTA – Menteri Agama Republik Indonesia (Menag RI) Nasaruddin Umar bersama rombongan Amirul Hajj telah tiba di Jakarta pada Rabu, (18/6/2025). Nasaruddin Umar bertolak ke Tanah Air setelah sejak 29 Mei 2025 berada di Arab Saudi memantau langsung pelaksanaan ibadah haji 2025.
Setibanya di Tanah Air, Nasaruddin Umar memberi pesan kepada jamaah haji Indonesia yang sudah tiba di Tanah Air ataupun yang masih berada di Arab Saudi. Ia meminta kepada jamaah untuk menjaga kemabruran haji, caranya dengan menjaga sikap dan perilaku.
“Karena belum tentu akan bisa berhaji kembali, mengingat panjangnya daftar tunggu hingga 48 tahun di beberapa daerah. Mari jaga kemabruran itu dengan sungguh-sungguh,” kata Menag Nasaruddin Umar di Jakarta, Rabu (18/6/2025).
1. Jamaah Haji Bergerak ke Madinah
Bagi jamaah haji yang tiba di Arab Saudi pada gelombang II keberangkatan pada 18 Mei 2025, mereka masih berada di Arab Saudi. Rencananya jamaah haji Indonesia gelombang II bergeser dari Makkah ke Madinah mulai hari ini, Rabu (18/6/2025).
Sebanyak 18 kelompok terbang (kloter) jamaah dijadwalkan tiba di Madinah hari ini. Berhubung cuaca di Madinah sedang panas-panasnya, yang mana menembus 47 derajat celcius, Nasaruddin mengimbau jamaah untuk menjaga kesehatan.
“Hari ini mereka akan bergerak ke Madinah. Kami juga menekankan agar jamaah tidak terlalu memforsir diri dengan melakukan umrah berulang kali karena itu sangat menguras tenaga,” kata menteri berusia 65 tahun ini.
Menurut imbauan yang dikeluarkan Kepala Daerah Kerja Madinah Muhammad Luthfi Makki, jamaah disarankan tidak keluar hotel pada jam 10.00-16.00. Rangkaian ibadah di Masjid Nabawi atau City Tour bisa dilakukan di luar jam tersebut.
2. Apresiasi Kinerja Petugas Haji
Terakhir, Menag memberi apresiasi kepada petugas haji yang telah berjuang di penyelenggaraan ibadah haji 2025. Ia menyebut para petugas haji telah membantu jamaah haji, baik dalam memberikan bimbingan ibadah maupun pendampingan di lapangan.
“Mereka (petugas haji) sangat kuat dalam memberikan arahan dan bimbingan. Baik secara rohani melalui musytasar diny, maupun fisik dengan pendampingan di lapangan. Jadi baju biru seragam Kemenag sangat membantu jamaah, menjadi tanda kehadiran dan pertolongan,” ujar pria kelahiran Bone, Sulawesi Selatan ini.
“Ada dua baju yang dominan di Saudi Arabia, baju cokelat milik polisi sana dan baju biru seragam Kemenag. Alhamdulillah, baju biru ini sangat positif, jamaah dari seluruh Indonesia bisa meminta bantuan dengan mudah,” tutup Imam Besar Masjid Istiqlal ini.